Jamur merupakan salah satu jenis sayuran populer. Rutin makan jamur disebut dapat membantu menurunkan risiko depresi, menurut penelitian terbaru.
Sebagai salah satu sayuran yang digemari banyak orang, jamur memiliki banyak variannya. Mulai dari yang sering dimakan sehari-hari, jamur berbahaya dan beracun sampai jamur mahal yang bikin dompet meringis.
Dilansir dari Daily Mail UK (14/10), baru-baru ini Penn State College of Medicine Experts di Amerika menganalisa data diet dan kesehatan mental lebih dari 24 ribu orang dewasa. Penelitian jangka panjang ini, menemukan bahwa para peserta yang menghindari tidak makan jamur malah cenderung mengalami depresi.
Baca Juga: Diberi Buku Tentang Jamur Saat Kecil, Kini Wanita Ini Dikenal Sebagai Ahli Jamur
Hal ini dijelaskan oleh ketua peneliti Dokter Joshua Muscat.
"Peneltian ini menambah data tentang efek atau manfaat kesehatan dengan rutin mengonsumsi jamur. Jamur ini punya kandungan anti-inflamasi dan asam amino yang dipercaya bisa menurunkan risiko terserang depresi," ungkap Dokter Joshua.
Hal serupa juga dijelaskan oleh Dokter Dijibril Ba, ia mengatakan bahwa jamur mengandung asam amino ergothioneine tertinggi, sejenis asam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia.
Beberapa peneltian sebelumnya juga menunjukkan bahwa ergothioneine ini bisa membantu menurunkan risiko orang-orang terserang schizophrenia, bipolar dan depresi.
Salah satu jamur yang paling tinggi manfaatnya untuk menangkal rasa cemas dan depresi ada jamur kancing putih. Jamur ini secara ilmiah disebut dapat mengurangi rasa cemas pada seseorang.
Di dalam 100 gram jamur kancing atau champignon contohnya terdapat 31 kalori, 2,89 protein, 5 mg kalsium, 0,23 mg zat besi, 10,2 magnesium hingga 0,37 gram lemak.
Tapi para peneliti sayangnya tidak membedakan jenis jamur apa yang dimakan untuk dikonsumsi para peserta. Sehingga mereka tidak dapat menentukan jenis atau varian jamur terbaik yang dapat mengurangi penyakit mental.
Selama ini mereka hanya memisahkan para peserta menjadi tiga grup, dan membedakannya dari porsi jamur yang mereka makan. Ada yang makan jamur porsi kecil, sedang dan besar.
Untuk menganalisa penelitian mereka juga mengambil data dari National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika. Sementara tingkat depresi para peserta diukur menggunakan Kuesioner Kesehatan Pasien.
Mereka juga menemukan adanya hubungan latar belakang dengan konsumsi jamur. Kebanyakan wanita kulit putih dengan gelar sarjana, mengonsumsi jamur dengan porsi banyak dibandingkan mereka yang tidak sarjana.
Agar lebih akurat para peneliti menjalankan tes terpisah, untuk melihat apakah tingkat depresi bisa berubah jika konsumsi daging merah diganti dengan jamur, namun mereka tidak menemukan hubungannya.a
Meski jamur sendiri sudah diklaim dapat menurunkan risiko depresi pada orang dewasa. Namun para peneliti setuju bahwa penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk hasil penelitian yang maksimal.
Baca Juga: Ini 6 Manfaat Makan Jamur Secara Teratur
Simak Video "Bedah Resep Masakan Bangka Populer Bersama Chef Eddrian"
(sob/odi)