4. Ganti Camilan jadi Lebih Sehat
Mengganti camilan menjadi yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran sangat disarankan oleh ahli kesehatan untuk mengendalikan kalori di dalam tubuh. Konsumsi sayuran dan buah-buahan non-pati sebagai camilan menjadi alternatif untuk mengurangi konsumsi fruktosa.
Mengganti camilan yang lebih sehat juga terbukti dapat memberikan rasa kenyang yang lebih baik karena tidak menimbulkan lonjakan gula darah. Lonjakan gula darah ini menjadi efek samping dari tumpukan kalori yang juga dialami oleh banyak penderita obesitas yang mampu meningkatkan risiko penyakit kronis dan berbahaya. Salah satunya gangguan pada kardiovaskuler.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manson juga menyarankan sayuran-sayuran seperti brokoli agar selalu ditambahkan sebagai bahan makanan pelengkap pada piring makan atau berbagai campuran lainnya. Selain itu coba untuk mengubah camilan menjadi seperti yogurt, buah-buahan rendah fruktosa seperti apel, pir, strawberry maupun buah beri-berian lainnya.
5. Seimbangkan Kalori yang Masuk
![]() |
Setelah makan makanan dan menumpuk kalori di dalam tubuh, hal terpenting lainnya adalah membakar kalori yang masuk. Menambahkan jadwal olahraga di tengah diet sehat yang mulai dilakukan juga penting untuk dilakukan.
"Olahraga ringan dapat membantu meningkatkan massa otot yang menjadi cara untuk memperbaiki kualitas metabolisme. Olahraga ringan juga sangat baik untuk kesehatan seperti kesehatan tulang, kepadatan tulang dan massa otot yang lebih baik untuk meminimalisir risiko diabetes tipe 2," kata Manson.
Makan makanan yang sehat dan teratur bukan berarti kamu tidak lagi membutuhkan olahraga ringan. Justru olahraga ringan menjadi kunci untuk menyeimbangkan tumpukan kalori dari sisa-sisa makanan yang sebelumnya.
Baca juga: Berat Badan Ratusan Kilo, Ini 5 Kisah Penderita Obesitas dan Pola Makannya
(dfl/adr)