5 Pola Makan untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan Agar Cepat Pulih

5 Pola Makan untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan Agar Cepat Pulih

Diah Afrilian - detikFood
Sabtu, 31 Jul 2021 05:00 WIB
Asian woman wearing mask, sick doctor, cough, use to grasp the chest in the bedroom
Foto: Getty Images/iStockphoto/somboon kaeoboonsong
Jakarta -

Walaupun mengalami gejala ringan, asupan makanan bagi penyintas Covid-19 perlu diperhatikan. Tips pola makan berikut ini bisa ditiru agar cepat pulih.

Masih banyak penyintas Covid-19 yang tak kunjung pulih. Beberapa bahkan masih merasakan gejala ringan yang tersisa seperti batuk, kehilangan indra penciuman hingga sakit kepala yang terkadang datang.

Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan mencukupi kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk mendukung pemulihan penyintas Covid-19. Dengan menerapkan dua hal itu, imunitas tubuh akan lebih kuat dalam melawan infeksi coronavirus yang menjangkit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pola makan yang teratur dan seimbang sangat memengaruhi kondisi tubuh karena kaitannya dengan kesehatan pencernaan serta keseimbangan hormon yang memiliki hubungan dengan imunitas. Mulai dari makan makanan segar hingga menyeimbangkan kadar lemak semuanya perlu dilakukan.

Berikut ini 5 pola makan untuk penyintas Covid-19 gejala ringan yang disarankan Badan Kesehatan Dunia (WHO):

Delicious colorful fruit salad close up. Fruits in background. Light summer food. The greatest wealth is health.  ~VirgilFoto: iStock

1. Konsumsi makanan segar setiap hari

Makanan yang segar memiliki serat utuh yang dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan. Terutama pada bagian usus di mana terdapat bakteri baik yang harus dijaga keseimbangannya untuk meningkatkan imunitas tubuh.

ADVERTISEMENT

Makan makanan utuh yang segar seperti buah atau sayuran, kacang-kacangan serta biji-bijian utuh sangat disarankan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Konsumsi 4 porsi buah dan 5 porsi sayuran setiap hari menjadi takaran yang harus dipenuhi untuk pemulihan tubuh saat terjangkit Covid-19 yang lebih cepat.

Buah dan sayuran juga bisa menjadi alternatif untuk camilan yang lebih sehat dan minim bahan-bahan tambahan. Namun perlu diwaspadai untuk tidak memasak sayuran ataupun buah terlalu lama agar kadar nutrisinya tidak terbuang banyak.

Baca juga: 6 Pola MakanPeningkat Imun untuk Hidup Sehat dan CegahCovid-19

Lihat Video: Yang Perlu Diperhatikan Saat Berjemur Agar Dapat Hasil Optimal

[Gambas:Video 20detik]




2. Minum cukup air

Air merupakan asupan yang sangat penting untuk kenormalan fungsi tubuh. Air memiliki peran penting untuk mengangkut nutrisi dan kandungan dari asupan makanan di dalam darah. Air juga punya fungsi untuk mengatur suhu tubuh, membuang kotoran hingga melemaskan otot-otot yang tegang.

Setidaknya disarankan untuk mengonsumsi 8 hingga 10 gelas air setiap harinya. Jumlah tersebut dikatakan sebagai batas aman untuk menjaga tubuh dari dehidrasi serta menjaga seluruh organ tubuh dapat berfungsi dengan normal dan baik.

Air mineral menjadi pilihan yang terbaik. Tetapi jika menginginkan air jenis yang lainnya juga tidak dipermasalahkan. Misalnya kamu dapat mengonsumsi infused water, teh, kopi maupun jus yang dibuat sendiri dan bukan kemasan.

3. Seimbangkan asupan lemak dan minyak

makanan sedang digorengFoto: thinkstock

Asupan lemak dan minyak bukan hanya didapat melalui penggunaan minyak atau mentega saat memasak. Memilih bahan makanan yang rendah lemak, menghindari makanan yang melalui proses yang tinggi juga harus dilakukan karena kandungan lemak trans yang tersembunyi.

Jika ingin mengonsumsi daging, pilih daging ayam dibandingkan daging sapi karena kadar lemaknya yang lebih rendah. Sebisa mungkin juga konsumsi susu maupun produk olahannya yang memiliki keterangan rendah lemak.

Memesan makanan secara online dari restoran cepat saji juga sebaiknya dikurangi intensitasnya. Di dalam makanan-makanan cepat saji seperti pizza, ayam goreng dan lainnya memiliki kandungan lemak trans yang tinggi dan dapat mengganggu imunitas.

4. Kurangi garam dan gula

Saat memasak makanan sendiri di rumah, pertimbangkan kembali takaran bumbu yang digunakan. Termasuk takaran perasa seperti garam dan gula. Terutama pada penggunaan garam, konsumsi harus dibatasi menjadi maksimal 1 sendok teh per harinya.

Garam yang digunakan juga disarankan garam yang mengandung yodium yang baik. Mengurangi konsumsi makanan atau camilan yang tinggi gula dan garam juga sangat disarankan oleh badan kesehatan dunia ini.

Minuman bersoda serta minuman kemasan lainnya juga disarankan untuk dihindari karena kandungangulanya yang terlalu tinggi. Sebisa mungkin pilih buah segar dibandingkan camilan manis jika membutuhkan makanan ringan.

5. Hindari makan di luar

Young female staff giving parcel and coffee to customer at takeaway counter in coffee shopFoto: Getty Images/iStockphoto/Antonio_Diaz

Selain ditakutkan menyebabkan penularan, makan makanan yang berasal dari luar juga tidak disarankan karena ditakutkan terdapat beberapa bahan tambahan. Misalnya seperti garam atau gula berlebih yang tidak diketahui dengan jelas komposisi penambahannya.

Saat terjangkit Covid-19 tubuh tidak memiliki imunitas yang cukup kuat untuk melawan virus jika tidak dibantu dengan asupan dari makanan. Sehingga sangat disarankan jika makanan dibuat sendiri dengan komposisi dan bahan-bahan yang diketahui dengan jelas takarannya.

Mengonsumsi makanan yang dibuat sendiri juga dinilai lebih sehat karena kualitas bahan yang digunakan bisa dipertimbangkan sendiri. Memilih bahan yang segar akan sangat membantu bagi pemulihan penyintas Covid-19 dengan gejala ringan.

Baca juga: 6 Tips Makan Sehat untuk Ibu Hamil yang Sedang Isoman

Halaman 2 dari 3
(dfl/adr)

Hide Ads