Berat badan berlebih memiliki efek negatif pada tubuh. Setelah mengubah pola pikirnya jadi lebih sehat akibat gangguan tiroid, wanita ini berhasil turunkan berat badan hingga 71 kg.
Berat badan yang berlebihan memiliki banyak efek negatif pada tubuh. Mulai dari kesulitan bergerak hingga gangguan kesehatan ringan sampai yang berat.
Menjaga pola makan dan menjalankan hidup sehat memang sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan dan mengendalikan berat badan. Tidak ada pilihan lain selain kemauan untuk mulai mengubah pola hidup jadi lebih sehat serta komitmen untuk berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengubah pola pikir untuk hidup sehat ini terbukti telah berhasil dilakukan oleh seorang wanita asal Amerika Serikat. Sibuk bekerja membuat ia tidak punya waktu untuk memerhatikan pola hidupnya. Roxanne Mullenberg pun mengalami gangguan pada tiroidnya.
![]() |
Dilansir melalui Today (14/7) seorang asisten wakil presiden sekaligus project manager di salah satu bank di daerah Fargo, Dakota Utara termotivasi untuk mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat setelah mengalami gangguan tiroid. Setelah menjalani pengobatan untuk tiroidnya, Mullenberg memutuskan untuk mulai menjalani hidup sehat sejak Februari 2020.
"Aku mencoba banyak hal-hal baru untuk membuat kebiasaan yang lebih baik. Aku seperti merasa ini akan sangat lebih baik untukku. Aku kemudian memulainya. Penyakit itu juga memberiku motivasi lain juga tantangan yang berbeda," kata Mullenberg.
Baca juga: Diet 20/20, Pola Diet yang Sarankan Konsumsi 20 Makanan Super
Awalnya, pada usia 42 tahun Mullenberg memiliki bobot tubuh lebih dari 162 kilogram. Kelebihan berat badannya itu membuat Mullenberg sulit bergerak karena pengaruh tubuh yang berat juga usia yang semakin dewasa.
Saat ia didiagnosa memiliki gangguan tiroid ia merasa kesulitan karena pengobatan dari penyakitnya itu justru meningkatkan nafsu makannya. Mullenberg begitu kesulitan untuk mengawali misinya menjadi lebih sehat sementara ada pengobatan rutin yang harus ia lakukan.
Hingga pada akhirnya Mullenberg harus bekerja dari rumah akibat kebijakan lockdown yang diterapkan di negaranya. Saat itu ia mulai lebih banyak bergerak untuk membantu tugas sekolah anaknya, Ryan, dan Mullenberg juga punya waktu lebih banyak untuk dirinya.
![]() |
Mullenberg mulai rutin berolahraga dengan berjalan kaki hingga 4-6 kilometer setiap harinya. Selain berolahraga rutin ia juga mulai mengendalikan kebiasaan makannya bahkan mendaftar untuk mengikuti program untuk mendapatkan protein pengganti makanan.
"Aku awalnya tidak yakin untuk bergabung karena aku tahu selalu ada bahan tambahan dalam protein shake. Aku pernah menggunakannya beberapa tahun lalu, berat badanku turun tetapi aku tidak merasa puas," kata Mullenberg.
Mullenberg mulai mengganti semua makanan cepat saji dan makanan kemasan yang sering ia konsumsi. Minggu pertama ia berhasil menurunkan berat badannya hingga 5 kilogram. Saat ini ia mulai merasa puas dan semakin semangat untuk menurunkan berat badannya.
Mullenberg kemudian memulai program diet tinggi protein. Mulai dari protein shake untuk sarapan dan makan siang, camilan tinggi protein hingga makan malam dengan protein rendah lemak dan sayur-sayuran setiap harinya.
![]() |
Cara ini ternyata cukup ampuh untuk Mullenberg. Sejak akhir tahun lalu, ia bahkan telah berhasil menurunkan berat badannya sebanyak lebih dari 67 kilogram. Ukuran celananya di masa lampau bahkan kini membuat Mullenberg tenggelam.
"Aku merasa lebih menyukai diriku. Aku lebih punya banyak energi dan lebih percaya pada diriku sendiri lagi dan aku benar-benar merasakan hidupku," kata Mullenberg.
Mullenberg menyarankan tiga kunci utama untuk berhasil melakukan diet seperti yang ia jalani. Mulai dari kemauan untuk melakukan sesuatu pada diri sendiri, berkomitmen untuk mengubah pola pikir menjadi lebih sehat hingga rencanakan setiap tujuan yang masuk akal untuk diraih. Ia percaya dengan komitmen yang kuat, tiga kunci diet yang ia berikan pasti berhasil juga pada orang lain.
Baca juga: Mengenal Diet GOLO yang Bisa Turunkan Berat Badan Tanpa Rasa Lapar
(dfl/adr)