Sering Dicap Buruk, 4 Makanan Tinggi Kolesterol Ini Menyehatkan

Sering Dicap Buruk, 4 Makanan Tinggi Kolesterol Ini Menyehatkan

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 11 Jun 2021 07:00 WIB
jeroan ayam
Foto: iStock
Jakarta -

Kolesterol yang cenderung tinggi sangat berbahaya bagi kesehatan. Memerhatikan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi harus dilakukan untuk kendalikan kadar kolesterol.

Kolesterol terbagi ke dalam dua jenis. Ada kolesterol baik yang bermanfaat untuk tubuh serta kolesterol buruk yang dapat merusak tubuh.

Kadar kolesterol buruk menjadi salah satu elemen yang harus ditekan dan dikendalikan kadarnya. Hal ini karena kolesterol buruk dapat berdampak pada kesehatan jantung jika menumpuk terlalu banyak di dalam tubuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli mengatakan bahwa beberapa makanan tinggi kolesterol sebenarnya makanan sehat yang masih disarankan untuk dikonsumsi. Sedangkan sebagian makanan lainnya benar-benar harus dihindari untuk cegah lonjakan kolesterol yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Berikut ini 4 makanan yang sehat yang tinggi kolesterol namun masih dalam batas aman menurut Healthline (10/9).

Chicken eggs boil in water. Pan with the product on a gas stove.Foto: iStock

1. Telur

Dalam sebuah telur berukuran besar terkandung 211 miligram kolesterol. Terutama pada bagian kuning telur, menjadi bagian pada telur yang seringkali dihindari banyak orang. Padahal kolesterol yang ada dalam telur masih terbilang aman jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.

ADVERTISEMENT

Menghindari makan telur sepenuhnya malah membuat tubuh kehilangan nutrisi dan mineral lain yang juga terdapat dalam telur. Misalnya seperti protein, vitamin B12 dan berbagai nutrisi lain yang bermanfaat. Telur telah terbukti tidak memberikan dampak negatif bagi peningkatan kolesterol buruk, justru sebutir telur dikatakan dapat meningkatkan kolesterol baik yang menjaga kesehatan jantung.

2. Keju

Dalam satu porsi saji keju sebanyak 28 gram dikatakan hanya mengandung 9% kolesterol dari batas harian yang direkomendasikan. Walaupun keju banyak dipercaya sebagai bahan makanan yang tinggi kolesterol, nyatanya kandungan kolesterol pada keju tidak berdampak buruk pada tubuh.

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa keju yang tinggi lemak sekalipun tidak memberikan efek buruk terhadap kadar kolesterol tubuh. Penelitian selama 12 minggu yang dilakukan pada 162 orang partisipan sama sekali tidak menemukan adanya peningkatan kolesterol atau efek buruk akibat konsumsi keju.

Baca juga: 5 Cara Menurunkan Kolesterol Secara Ilmiah dan Mudah

3. Jeroan

jeroan ayamFoto: iStock

Jeroan dikenal sebagai bahan makanan yang menjadi musuh utama bagi kolesterol dalam tubuh. Jeroan atau organ dalam hewan yang tinggi kolesterol seperti jantung, ginjal dan hati sebenarnya memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi.

Salah satunya seperti jantung ayam yang terbukti mengandung antioksidan yang baik, vitamin B12, zat besi serta zinc yang tinggi. Namun konsumsi jeroan atau organ dalam hewan juga tetap harus dibatasi karena dalam 56 gram jeroan sudah dapat memenuhi 36% dari batas asupan kolesterol yang disarankan.

4. Sarden

Sarden memiliki kandungan nutrisi yang sangat padat bahkan lebih dari hanya sekadar protein. Sarden dapat memenuhi 63% kebutuhan vitamin D, 137% kebutuhan vitamin B12 serta 35% kebutuhan kalsium harian yang disarankan untuk dipenuhi oleh para ahli.

Tetapi konsumsi sarden tetap harus diperhatikan karenadidalamnya terkandung 44% kolesterol dari batas aman yang disarankan oleh ahli. Sesekali makan sarden tidak masalah untuk memenuhi nutrisi dan vitamin yangdibutuhka oleh tubuh, hanya saja setidaknya jangan konsumsi sarden hingga lebih dari tiga kali dalam seminggu.

Selain makanan tinggi kolesterol yang bernutrisi ada 4 bahan makanan tinggi kolesterol yang benar-benar harus dihindari. Berikut daftarnya:

makanan sedang digorengFoto: iStock

1. Gorengan

Gorengan memiliki kandungan lemak jenuh yang berasal dari proses pemasakan dengan minyak yang sangat banyak. Penggunaan minyak dengan lemak jenuh yang tinggi ini sudah tidak bisa lagi ditolerir untuk dikonsumsi dalam intensitas yang tinggi.

Lemak trans pada minyak sangat berisiko terhadap kesehatan jantung. Salah satu ancamannya adalah peningkatan penyakit jantung koroner. Jika diakui memiliki kandungan vitamin sekalipun, minyak tetap mengandung lemak trans yang sangat berbahaya dan tidak sebanding dengan nutrisi lain yang terkandung di dalamnya.

2. Makanan Cepat Saji

Konsumsi makanan cepat saji telah dikatakan sebagai faktor utama dan terbesar sebagai penyebab penyakit-penyakit kronis. Misalnya seperti penyakit jantung, diabetes hingga obesitas atau berat badan berlebih yang sangat mengganggu kesehatan jangka panjang.

Konsumen setia makanan cepat saji dikaitkan dengan kadar kolesterol buruk yang tinggi dalam darah, tumpukan lemak berlebih pada perut, risiko inflamasi yang lebih tinggi hingga kadar gula darah yang tidak stabil. Mengurangi konsumsi makanan cepat saji telah terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner terutama yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol buruk di dalam darah.

3. Daging Olahan

Tipsa SosisFoto: iStock

Konsumsi produk daging olahan seperti sosis, bacon, kornet, bakso dan lain-lainnya dikaitkan dengan lonjakan kolesterol dan sangat harus dibatasi asupannya. Konsumsi daging olahan dalam intensitas yang tinggi bahkan terbukti sebagai penyebab penyakit jantung hingga kanker usus besar yang banyak terjadi.

Sebuah analisa secara luas bahkan juga telah dilakukan oleh peneliti pada lebih dari 614 ribu partisipan. Hasilnya konsumsi seporsi produk olahan daging seberat 50 gram terbukti meningkatkan 42% risiko penyakit jantung pada tubuh seorang partisipan.

4. Makanan Manis

Kue kering, kue basah, es krim dan sajian hidangan penutup yang bercita rasa manis lainnya ternyata masuk ke dalam makanan yang tidak sehat yang dikatakan oleh para ahli gizi. Makanan-makanan tersebut tanpa disadari mengandung gula yang sangat tinggi bahkan sebagian besarnya melebihi dari batas harian asupan gula yang disarankan ahli.

Sebuah penelitian telah berhasil menemukan kaitan antara makanan tinggi gula dengan obesitas, diabetes, penyakit jantung, gangguan kognitif serta beberapa jenis kanker yang bisa ditimbulkan dalam jangka panjang. Tidak hanya itu, konsumsi gula berlebihan ternyata juga bisa menghalangi penyerapan nutrisi pada tubuh, misalnya seperti berbagai jenis vitamin, mineral, protein serta lemak sehat yang dibutuhkan untuk melarutkan vitamin dalam tubuh.

Baca juga: 10 Makanan untuk Menurunkan Kolesterol yang Tidak Sulit Didapat

Halaman 2 dari 4


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)

Hide Ads