Cicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko Konsumsinya

Cicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko Konsumsinya

Diah Afrilian - detikFood
Senin, 07 Jun 2021 19:30 WIB
Cicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko Konsumsinya
Foto: iStock
Jakarta -

Varietas serangga cicada dikatakan memiliki kandungan protein yang baik. Tapi ternyata para penderita alergi makanan harus berhati-hati dengan konsumsi serangga ini.

Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Protein bisa didapatkan dari berbagai bahan makanan. Tidak hanya pada telur, susu, daging merah atau hanya daging unggas.

Bahan makanan tinggi protein lainnya bahkan beberapa diantaranya datang dari serangga. Di berbagai negara, terutama di Asia, serangga sudah menjadi makanan yang jamak dikonsumsi bahkan dijajakan secara kaki lima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu, serangga cicada atau tonggeret diketahui mengandung protein yang tinggi serta nutrisi lainnya yang padat. Cicada bahkan pernah diprediksi sebagai alternatif bahan makanan tinggi protein di masa depan.

Baca juga: Yummy! Pastry Chef Ini Bikin Cokelat Isi Serangga Cicada

ADVERTISEMENT
Cicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko KonsumsinyaCicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko Konsumsinya Foto: iStock

Dilansir melalui Mashed (3/6) cicada bisa diolah menjadi berbagai hidangan mulai dari camilan, makanan pembuka bahkan dapat juga diolah sebagai campuran untuk minuman. Sayangnya, cicada ternyata dapat menjadi pemicu gejala alergi terutama pada orang-orang yang memiliki alergi pada makanan tertentu.

Para peneliti memang telah menemukan bahwa alergi bisa saja dipicu melalui konsumsi daging, telur, kacang-kacangan dan susu. Sebuah fakta baru menunjukkan bahwa alergi ada makanan juga bisa dipicu oleh konsumsi serangga.

Salah satunya cicada, sangat tidak disarankan untuk mereka yang memiliki alergi terhadap bahan makanan laut. Coklat cicada sangat dianjurkan untuk dihindari bagi mereka yang memiliki alergi terhadap bahan-bahan makanan laut.

Cicada diketahui memiliki ciri fisiologi yang menyerupai kerang. Ini yang menjadi alasan mendasar para peneliti tidak menyarankan cicada bagi mereka yang alergi terhadap udang, kepiting, lobster serta makanan laut lain yang bercangkang.

Para ahli telah melihat bahwa ada kesamaan antara jenis protein yang terkandung pada cicada dengan makanan laut. Namun penelitian lebih lanjut dan mendalam masih perlu dilakukan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan antara keduanya benar-benar sama atau memiliki perbedaan.

Cicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko KonsumsinyaCicada Jadi Makanan Masa Depan, Peneliti Sebut Risiko Konsumsinya Foto: iStock

Pasalnya jenis protein yang terkandung pada cicada dan makanan laut diprediksi memiliki potensi menyebabkan gangguan yang sama terhadap tubuh. Walaupun belum ada penelitian lebih lanjut dan mendalam terkait efek protein pada cicada, namun para ahli menganjurkan langkah tersebut sebagai pencegahan terjadinya alergi.

Jika kamu salah satu yang memiliki alergi terhadap makanan laut, sebaiknya jangan pernah menyentuh atau penasaran untuk mencoba cicada. Bukan hanya cicadanya saja tetapi konsumsi makanan yang bersentuhan dengan cicada dikhawatirkan juga dapat menimbulkan efek alergi yang sama dengan makan cicada.

Setidaknya berjaga-jaga hingga efek protein cicada telah diketahui betul oleh para ahli. Penelitian terhadap data nutrisi dan efek dari protein cicada ini saat ini masih dalam proses pengamatan lebih lanjut untuk membuktikan efeknya terhadap tubuh manusia.

Baca juga: Lebih Enak dari Udang, Serangga Cicada Bakal Jadi Makanan Populer Masa Depan




(dfl/adr)

Hide Ads