Apa Benar Tidak Makan Malam Bisa Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Apa Benar Tidak Makan Malam Bisa Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 23 Mar 2021 19:30 WIB
dinner
Foto: shutterstock
Jakarta -

Banyak orang yang tidak makan malam karena anggapan bisa turunkan berat badan. Apakah benar? Inilah penjelasannya.

Makan malam menjadi musuh utama bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Makan malam selalu dijauhi karena dianggap menjadi penyumbang berat badan terbesar.

Membatasi waktu makan dengan maksimal di sore hari banyak dilakukan terutama pada mereka yang sedang menurunkan berat badan. Kepercayaan ini bahkan telah diyakini oleh banyak generasi dan menjadi kepercayaan umum yang sering dijadikan pedoman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi apakah secara ilmiah pernyataan makan malam akan menambahkan berat badan sepenuhnya benar? Hal ini bahkan telah diangkat menjadi sebuah perbincangan pada kalangan ahli gizi.

cropped shot of woman eating pizza on pink backgroundcropped shot of woman eating pizza on pink background Foto: iStock

Dilansir melalui Livestrong (28/2), ada fakta mencengangkan yang ditemukan oleh para ahli. Setelah melakukana nalisa dan banyak penelitian panjang, melewati makan malam justru akan cenderung mendorong kenaikan berat badan.

ADVERTISEMENT

Baca juga: Tidak Makan Malam Bikin Cepat Kurus? Begini Kata Ahli Gizi

Pada sebuah penelitian Nutrisi yang dilakukan pada awal tahun 2021, sebuah analisa terkait makan malam telah dilakukan dengan melibatkan mahasiswa menjadi respondennya. Para peneliti memantau para mahasiswa yang menjadi responden secara teratur terkait kebiasaan melewatkan malam.

Hasilnya, mahasiswa yang secara teratur melewatkan makan malam justru mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Hasil lainnya juga ditemukan bahwa makan malam akan menambahkan 10% berat badan para responden selama periode 6 tahun penelitian yang dilakukan.

Hasil ini ditemukan secara konsisten baik pada responden laki-laki maupun perempuan. Keduanya mengalami peningkatan berat badan yang signifikan secara bersamaan.

"Orang-orang yang melewatkan makan malamnya akan cenderung makan camilan secara berlebihan, itu yang menyebabkan bertambahnya berat badan," kata Amanda Nighbert.

Slim man measuring his waist. Healthy lifestyle, body slimming, weight loss concept. Cares about body.Slim man measuring his waist. Healthy lifestyle, body slimming, weight loss concept. Cares about body. Foto: iStock

Pada penelitian ini dilihat juga bagaimana orang yang biasanya melewatkan makan malam kemudian mengubah kebiasaannya dan dilakukan perbandingan terhadap perubahannya itu. Hasilnya, responden dengan jenis kelamin pria menjadi responden yang paling sulit mengubah kebiasannya. Sedangkan responden wanita ditemukan menjadi yang paling mudah untuk mengubah pilihannya.

Ternyata, ada sebuah penelitian lain yang menunjukkan bahwa melewatkan makan malam dapat membantu menurunkan berat badan. Penelitian ini dilakukan pada 50.000 responden dalam jurnal Nutrisi edisi September 2017.

Temuannya adalah berupa orang-orang yang makan kurang dari tiga kali sehari dan memiliki waktu istirahat yang lebih panjang di malam hari cenderung mengalami penurunan BMI yang signifikan. Bahkan dalam penelitian yang sama, orang yang mengonsumsi sarapan dan makan siang yang lebih besar porsinya juga diketahui mengalami penurunan BMI yang juga signifikan.

"Ketika orang menerapkan intermittent fasting, melewatkan makan malam bisa menjadi cara menurunkan berat badan yang sangat kuat," kata Nighbert.

Tampaknya penelitian tersebut memang lebih condong kepada para pelaku intermittent fasting. Seperti yang diketahui, intermittent fasting akan makan pada saat matahari terbit dan berhenti pada saat matahari tenggelam.

Baca Juga: Mana yang Efektif Turunkan Berat Badan, Ngemil Terus atau Tidak Makan Malam?




(sob/adr)

Hide Ads