Protein lebih dari sekadar nutrisi untuk otot. Protein juga dibutuhkan tubuh untuk menjaga dan memelihara kesehatan tulang, hormon serta menjaga fungsi tubuh untuk mengendalikan rasa lapar.
Di dalam tubuh manusia, 20% bagiannya disusun oleh protein. Mulai dari otot, organ dalam, kulit, rambut hingga mengalirkan oksigen ke dalam darah.
![]() |
Tren makanan tinggi protein juga meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup lebih sehat. Tetapi antara protein hewani dan nabati mana yang lebih sehat?
Dilansir melalui Body+Soul (9/3) protein berasal dari dua sumber. Yaitu sumber hewani dan nabati. Keduanya tentu memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Protein hewani dapat berasal dari produk hewan seperti ikan, daging, telur ayam, susu, keju, whey dan yogurt. Segala sesuatu yang dihasilkan baik secara langsung dari hewan maupun dari olahan hewan disebut protein hewani.
![]() |
Sedangkan, protein nabati berasal dari kacang-kacangan, biji-bijian, kacang lentil, susu kedelai, tahu, gandum utuh hingga roti gandum. Semua produk yang berasal dari tumbuhan dan berbagai olahannya yang mengandung protein diketahui sebagai protein nabati.
Baca Juga: 10 Makanan Mengandung Protein Nabati yang Perlu Diketahui
Kontraversi antara manfaat kesehatan protein hewani dan protein nabati sudah berlangsung bahkan sejak puluhan tahun yang lalu. Penelitian demi penelitian telah banyak dilakukan untuk mengetahui manfaat keduanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang terus dilakukan sejak 20 tahun lalu, ditemukan bukti secara konsisten bahwa makan lebih banyak protein yang berasal dari tanaman memiliki manfaat kesehatan yang lebih baik.
![]() |
Protein nabati bahkan dikaitkan dengan peningkatan kolesterol baik, kesehatan jantung, mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga usia harapan hidup yang lebih panjang.
Tidak perlu mengurangi porsi protein hewani dari menu sehari-hari. Cukup dengan menambahkan sumber nabati lebih banyak dibandingkan hewani sudah menjadi cara yang baik untuk mendapatkan manfaat dari protein nabati.
Secara khusus, protein yang didapatkan dari kacang-kacangan dan biji-bijian terbukti dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 40% - 60%. Penelitian ini dilakukan hanya dengan mengganti 3% protein hewani dengan protein nabati.
Hal ini disebabkan oleh kandungan asam amino serta nutrisi lain yang ditemukan dalam protein nabati yang ternyata memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan. Misalnya kacang-kacangan yang mengandung lemak tak jenuh yang sehat, serat yang baik untuk pencernaan serta vitamin E yang bertindak sebagai antioksidan untuk kulit dan kesehatan jantung.
Berikut ini ada 5 cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menambahkan asupan protein nabati:
![]() |
1. Tambahkan almond, kacang-kacangan dan mengganti susu hewani dengan susu nabati dalam racikan smoothies.
2. Tambahkan kacang polong, atau lentil yang juga bisa digunakan sebagai olesan atau celupan untuk sandwich.
3. Coba resep vegetarian yang menggunakan banyak kacang-kacangan. Seperti salad, nachos atau sup.
4. Buat camilan salah satunya yang terbuat dari kacang-kacangan. Misalnya bubur kacang hijau, kacang sangrai, kacang rebus, edamame, dan lain-lain.
5. Pilih menu makan malam dengan banyak sayuran seperti kacang-kacangan, edamame, biji-bijian atau sayuran lainnya.
Baca Juga: Subtitusi Protein Hewani ke Nabati, Ini yang Jadi Tantangannya
(raf/odi)