Susu sapi kerap dibatasi konsumsinya saat berdiet, tapi tidak dengan diet yang satu ini. Milk diet justru menganjurkan pelakunya rutin minum susu.
Susu tergolong bahan makanan bernutrisi, namun hanya mengandalkan asupan susu untuk berdiet tidak disarankan. Pasalnya susu tidak memiliki zat gizi lengkap yang diperlukan tubuh setiap hari.
Kini muncul pola diet baru bernama milk diet alias diet susu yang menonjolkan keunggulan susu sapi bebas lemak. Pola diet ini tidak hanya menyarankan minum susu, tapi juga diimbangi asupan makanan rendah kalori dan rutin olahraga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kombinasi hal tersebut diklaim efektif untuk menurunkan berat badan. Dalam sebulan, pelaku diet ini bahkan bisa memangkas bobot tubuh hingga 3,6 kg!
Lantas seperti apa serba-serbi milk diet? Mengapa susu dianggap efektif untuk menurunkan berat badan? Dan apa saja menu rendah kalori yang disarankan untuk dikonsumsi?
Berikut detikfood merangkum informasi diet susu dari Style Craze (25/2):
1. Alasan susu bagus untuk menurunkan berat badan
![]() |
Susu sapi merupakan sumber kalsium yang sangat baik. Sebuah penelitian menemukan asupan kalsium yang tinggi berkaitan dengan pembakaran lemak yang lebih banyak.
Selain itu susu sapi juga bisa menekan rasa lapar. Hal ini lantaran susu merangsang produksi hormon pelawan lapar bernama peptide YY (PPY).
Alasan lainnya susu sapi tinggi kandungan protein. Segelas susu bisa mengandung 8,14 gram protein. Asupan protein ini bisa meningkatkan metabolisme, menambah kepuasan rasa kenyang, mengurangi lemak perut, dan menurunkan tekanan darah.
2. Milk diet diimbangi konsumsi makanan sehat
Milk diet dirancang sebagai pola diet sehat. Artinya pelaku diet ini tidak akan mengalami penurunan berat badan drastis dalam waktu singkat. Diet ini juga tidak mengecualikan asupan nutrisi sehat lainnya.
Selain susu sapi, pelaku diet ini wajib mengonsumsi makanan sehat seperti sayuran, buah, sumber protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat.
Milk diet juga menyertakan olahraga supaya usaha penurunan berat badan lebih efektif. Penurunan berat badan dari diet ini mungkin tidak begitu cepat dan banyak, karena sekitar 3,6 kg dalam sebulan. Namun diet ini tidak memberi efek yoyo. Artinya jika suatu saat pelaku diet ini berhenti, berat badan mereka tidak akan melonjak lagi dalam waktu cepat.
3. Rancangan milk diet dalam 4 minggu
![]() |
Jika tertarik mengikuti milk diet, kamu harus menjalani pola makan teratur selama 4 minggu. Pada minggu pertama, misalnya, bisa dimulai dengan minum 1 gelas air panas yang diberi air jeruk nipis (setengah buah). Minum cairan ini pada pukul 07.30.
Sarapannya (08.30-09.00), 1 gelas susu sapi bebas lemak, telur orak-arik, dan 1 lembar roti gandum. Lanjut makan siang (12.00-12.30), bisa dengan salad tuna atau wrap sayuran segar lainnya.
Untuk camilan, konsumsi 1 cangkir susu bebas lemak di antara pukul 15.30-16.00. Lanjut makan malam (19.00) dengan menu sayuran panggang dan tahu atau salmon panggang dan sayuran. Ditutup pukul 21.30 dengan 1 gelas susu sapi bebas lemak plus 1/2 sendok teh bubuk kunyit.
Untuk olahraganya bisa yang sederhana dan mudah. Misalnya jalan kaki santai, jogging, squat, atau jumping jacks.
Baca Juga: Minum Susu Bisa Bikin Langsing? Ini Faktanya
4. Bahan makanan yang disarankan
Selama 4 minggu, bahan makanan yang disarankan untuk milk diet bisa berubah-ubah. Daftar lengkapnya bisa kamu intip di sini.
Beberapa bahan yang disebut berkhasiat selain susu adalah:
1. Air hangat dan jeruk nipis untuk detoks tubuh dan meningkatkan gerakan usus;
2. Susu dengan kunyit untuk mendapat tidur berkualitas;
3. Teh hijau dan kayu manis untuk menekan rasa lapar;
4. Ikan panggang sebagai sumber protein dan asam lemak omega 3;
5. Susu dengan biji rami untuk tambahan asupan serat;
6. Sayuran rebus sebagai sumber makanan rendah kalori, hingga;
7. Cuka apel yang membantu usaha menurunkan berat badan.
5. Makanan pantangan milk diet
![]() |
Layaknya pola diet lain, milk diet juga memiliki makanan pantangan. Pelaku diet ini tidak boleh makan sayuran berupa kentang dan labu. Untuk buah, hindari mangga, nangka, lychee.
Hindari juga konsumsi sumber lemak dan minyak, kacang mede, dan minuman manis kemasan. Juga tidak boleh mengonsumsi minuman alkohol.