Gejala COVID-19 yang Berhubungan dengan Pencernaan dan Kebiasaan Makan

Gejala COVID-19 yang Berhubungan dengan Pencernaan dan Kebiasaan Makan

Lusiana Mustinda - detikFood
Minggu, 21 Feb 2021 06:00 WIB
Makanan Terasa Aneh Di Mulut? Hati-Hati, Bisa Jadi Gejala COVID-19!
Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem
Jakarta -

Gejala COVID-19, salah satunya adalah hilangnya penciuman dan rasa di lidah. Hal ini membuat penderita COVID berkurang nafsu makannya.

Gejala COVID-19 berbeda pada setiap orang, tergantung pada kondisi kesehatan, penyakit penyerta dan susunan genetiknya. Sedangkan beberapa gejala COVID-19 juga bisa menyebabkan gangguan pada kebiasaan makan dan pencernaan.

Penurunan kemampuan mengenali rasa bisa menjadi tanda tubuh sedang tidak baik. "Perubahan kemampuan mengecap rasa dapat menjadi tanda berbagai penyakit. Salah satu yang paling sering dari perubahan kemampuan mencium bau, sangat dekat kaitannya dengan mencicipi rasa," ujar Rachel Kaye, seorang asisten profesor di Rutgers University, New Jersey, AS dalam Livestrong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Dilansir dalam The Hindu Bussiness Line, disebutkan beberapa gejala COVID-19 yang berhubungan dengan pencernaan dan kebiasaan makan:

1. Gejala gastrointestinal

Tiga rumah sakit di China pernah melakukan studi tinjauan yang menunjukkan satu dari lima persen virus corona mengalami gejala gastrointestinal termasuk muntah, diare dan sakit perut. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan dampak COVID-19 pada mikroba usus dan viral load yang ada dalam kotoran manusia.

Menurut laporan Times of India, pasien dengan gejala gastrointestinal mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk membersihkan viral load dibandingkan mereka yang tidak memiliki gejala tersebut.

2. Kehilangan selera makan

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hilangnya bau dan rasa adalah sinyal kuat dari infeksi COVID-19. Hilangnya rasa juga menyebabkan kesulitan pencernaan, muntah dan lain-lain. Ini cenderung mengecilkan pola makan pasien COVID-19.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di China, ditemukan bahwa lebih dari 80 persen pasien positif COVID-19 dilaporkan tidak nafsu makan beberapa hari setelah terinfeksi.

3. Sakit tenggorokan

Gejala COVID-19 lainnya yang terbukti adalah sakit tenggorokan yang terjadi karena tenggorokan yang meradang. Gejala ini menyulitkan seseorang untuk makan dan minum karena menyebabkan rasa gatal, iritasi atau nyeri saat makan.

4. Mual

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti China di Wuhan, dikutip dalam laporan Times of India, pada 138 pasien menunjukkan bahwa 10 persen pasien positif COVID-19 menderita mual dan diare, ini dua hari sebelum perkembangan demam.

5. Kekurangan nutrisi

Menurut The Consultant Pharmacist, kekurangan sejumlah nutrisi dapat berdampak pada perubahan kemampuan mengenali rasa makanan. Kekurangan vitamin B12 berfungsi pada sel-sel saraf yang bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Kekurangan nutrisi dapat dicegah dengan konsultasi rutin ke dokter untuk mengetahui asupan makanan apa yang perlu dipenuhi.

Menurut Dr. Del Signore, COVID-19 bisa berdampak pada saraf olfactory di hidung yang mengganggu indra penciuman. Dr. Kaye juga menambahkan bahwa beberapa pasien COVID-19 ada yang mengalami gejala kehilangan kemampuan merasakan makanan tanpa kehilangan kemampuan penciuman.




(lus/erd)

Hide Ads