Beberapa orang sering merasa lapar padahal sudah makan. Ternyata ada alasan yang menyebabkan rasa lapar selalu muncul.
Tubuh membutuhkan energi untuk bisa berfungsi dengan baik. Energi yang dibutuhkan oleh tubuh ini berasal dari pembakaran asupan makanan yang dicerna dan kemudian nutrisinya dialirkan ke seluruh tubuh. Hal ini kemudian menjadi alasan timbulnya rasa lapar.
Namun seringkali beberapa orang masih merasa lapar padahal mereka sudah makan. Hal ini perlu diwaspadai karena mungkin saja ini menjadi sinyal adanya gangguan kesehatan tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi di mana kamu terus menerus merasa lapar secara medis disebut polyphagia. Kondisi ini ternyata merupakan bagian dari gejala medis beberapa penyakit dan harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Mengutip dari Web MD (2/10) berikut ini 7 penyebab lapar terus menerus padahal sudah makan:
1. Diabetes
![]() |
Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan sebagai sumber bahan bakar energi. Tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tidak mampu mencapai sel-sel tubuh.
Orang yang menderita diabetes tipe 1 biasanya akan merasa lapar, makan dalam jumlah banyak, tetapi tidak diikuti kenaikan berat badan. Gejala yang menunjukan adanya penyakit diabetes berupa kehausan berlebih, buang air kecil lebih sering, penurunan berat badan yang tiba-tiba, hingga penglihatan yang memburam.
2. Gula Darah Rendah
Kondisi tubuh kekurangan gula darah secara medis dikenal dengan sebutan hipoglikemia. Penyakit ini menjadi kekhawatiran yang sering dikeluhkan para penderita diabetes dan masalah kesehatan lainnya.
Hipoglikemia juga terjadi pada penyakit hepatitis, kelainan ginjal, tumor pankreas dan masalah pada kelenjar adrenal. Gejala lainnya yang menunjukan gula darah rendah berupa kecemasan, jantung berdebar, kulit pucat, gemetar serta berkeringat.
Baca Juga: Sudah Makan tapi Masih Lapar? 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
3. Kurang Tidur
![]() |
Tubuh yang kurang tidur akan berdampak pada gangguan pengendalian rasa lapar. Saat orang kesulitan tidur ini akan menimbulkan nafsu makan yang memuncak serta kesulitan merasa kenyang.
Biasanya, ketika seseorang kurang tidur mereka akan banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kalori. Efek lain dari kurang tidur bisa berupa kehilangan fokus, mengantuk sepanjang hari, bahkan kenaikan berat badan.
4. Stress
Saat kamu merasakan cemas atau sedang dalam tekanan, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Hormon kortisol ini menyebabkan peningkatan nafsu makan.
Beberapa orang bahkan cenderung menginginkan makanan yang manis dan atau berlemak ketika stres. Tanda lain bahwa kamu sedang stres lainnya adalah amarah yang meledak-ledak, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, serta gangguan pada perut.
5. Efek Pengobatan
![]() |
Beberapa jenis obat memiliki efek samping meningkatkan nafsu makan. Misalnya antihistamin, beberapa antidepresan dan pengobatan diabetes serta antipsikotik.
Kenaikan berat badan saat menjalani pengobatan adalah hal yang wajar. Tetapi jika terjadi secara berlebihan perlu dikonsultasikan ke dokter.
6. Masalah Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang muncul di bagian leher berbentuk menyerupai kupu-kupu. Tiroid memengaruhi kendali hormon yang menyebabkan tubuh bekerja lebih keras.
Berbagai gejala lainnya yang dapat ditimbulkan dari masalah tiroid antara lain detak nadi yang cepat, merasa gugup, keringat berlebih, otot melemah dan rasa haus walaupun setelah minum. Kondisi saat tiroid bekerja lebih keras disebut hipertiroidisme.
7. Dehidrasi
Bukan hanya rasa haus, dehidrasi juga menimbulkan rasa lapar terus menerus. Beberapa penelitian menunjukkan minum segelas air sebelum makan akan membantu untuk memberikan sedikit rasa kenyang.
Hal ini terjadi karena tubuh kesulitan untuk membedakan sinyal haus dan lapar. Beberapa gejala dehidrasi lainnya berupa merasa pusing, cepat lelah, jarang buang air kecil atau urin yang berwarna gelap.