Diet untuk menurunkan berat badan ada banyak jenisnya. Di antara diet keto dan diet rendah lemak, mana yang lebih efektif turunkan berat badan?
Beberapa tahun terakhir, diet keto populer di kalangan pelaku diet. Banyak selebriti bahkan menjalankan pola makan ini.
Diet keto menunjukkan hasil penurunan berat badan yang cepat sehingga makin banyak orang yang tertarik mencobanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu diet keto?
Prinsip diet keto adalah mengonsumsi lebih banyak kalori dari protein dan lemak, serta mengurangi konsumsi karbohidrat.
Jenis karbohidrat yang perlu dihindari adalah yang mudah dicerna seperti gula, minuman soda, nasi putih, dan roti tawar.
Untuk cara kerjanya, ketika menjalani diet keto seseorang akan mengonsumsi kurang dari 50 gram karbohidrat per hari.
Kondisi ini membuat tubuh kehabisan bahan bakar (gula darah) untuk menghasilkan energi sehingga tubuh mulai memecah protein dan lemak yang pada akhirnya berefek pada penurunan berat badan. Hal ini disebut ketosis.
![]() |
Daftar makanan untuk diet keto
Menjalani diet keto tidak terlalu sulit karena ada banyak makanan yang sifatnya tinggi protein dan lemak.
Biasanya pelaku diet keto mengandalkan konsumsi telur, daging sapi, daging ayam, ikan salmon, yogurt, hingga keju.
Lalu ada juga makanan nabati seperti alpukat, kacang almond, biji chia, sayuran hijau, paprika, tomat, dan bawang.
Sayangnya U.S. News & World Report menempatkan diet keto pada posisi 38 dari 39 jenis diet untuk penghargaan Best Diet 2021. Ahli kesehatan yang terdiri dari ahli jantung, diabetes, nutrisi, diet, dan obesitas memberi nilai rendah pada diet keto.
Mereka menilai diet keto kurang bisa diikuti dalam jangka waktu panjang, apalagi ada penghilangan asupan dari kelompok makanan tertentu.
Baca Juga: Apa Itu Diet Keto dan Menu Diet Keto untuk Pemula
Baca berita di halaman selanjutnya.
Pilihan lain, diet rendah lemak
Selain diet keto, diet rendah lemak juga populer dan banyak dijalani pelaku diet. Sesuai namanya, diet ini menganjurkan asupan lemak yang minim.
Sumber lemak yang perlu dihindari adalah lemak jenuh seperti yang terdapat pada gorengan. Harapannya, asupan kalori akan berkurang dan penurunan berat badan akan lebih cepat dan mudah.
Sebagai asupan, pelaku diet rendah lemak bisa mengonsumsi makanan tinggi protein dan serat.
Misalnya untuk daging ayam, pilih yang tanpa kulit. Lalu untuk daging sapi juga pilih yang tidak banyak bagian lemaknya.
Ada juga ragam buah dan sayur yang bisa dikonsumsi karena tergolong sumber lemak sehat. Termasuk juga kacang-kacangan, minyak zaitun, ikan, dan susu skim.
Baca Juga: 11 Makanan Tinggi Protein Rendah Lemak untuk Diet, Apa Saja?
![]() |
Lebih efektif diet keto atau diet rendah lemak?
Untuk manfaat menurunkan berat badan dengan lebih efektif, peneliti Kevin Hall dari National Institutes of Health, Amerika Serikat mencoba membandingkannya.
Dikutip dari Food NDTV (26/1), ia menyimpulkan diet rendah lemak lebih baik dibanding diet keto.
Kevin juga menekankan asupan sumber protein nabati yang dikombinasikan dengan makanan rendah lemak dan tinggi karbohidrat sehat, bersifat lebih efektif untuk menurunkan berat badan.
Penelitian yang dilakukan
Kevin dan tim meminta bantuan 20 partisipan untuk penelitian ini. Sepuluh di antara mereka menjalani diet keto, lalu sepuluh lagi diberi makanan rendah lemak, tinggi karbohidrat, dan plant-based.
Partisipan menjalani diet ini selama 2 minggu. Setelah itu mereka bertukar pola makan.
Hal ini memungkinkan peneliti menilai efek dari diet keto dan diet rendah lemak pada tiap partisipan. Kemudian peneliti mengukur kadar insulin dan nilai kehilangan lemak partisipan secara keseluruhan.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine. Kesimpulannya, diet rendah lemak dan berbasis makanan nabati (plant-based) lebih efektif menurunkan berat badan ketimbang diet keto.