4. Menu makanan diet flexitarian
Diet flexitarian menekankan konsumsi banyak protein nabati dan bahan nabati lainnya. Makanan yang bisa dikonsumsi rutin antara lain:
a. Protein: kedelai, tahu, tempe, dan kacang-kacangan lainnya
b. Sayuran nonpati: bayam, kangkung, wortel, kembang kol, paprika
c. Sayuran pati: jagung, ubi, labu, kacang polong
d. Buah: apel, jeruk, buah berry, anggur
e. Bijian utuh: quinoa, buckwheat, dan lainnya
f. Kacang dan sumber lemak sehat lain: almond, walnut, pistachio, selai kacang, alpukat, kelapa
g. Susu nabati: almond, kelapa, kedelai (tanpa gula)
h. Herba dan rempah: basil, oregano, mint, jahe, kunyit
i. Condiment: salsa, soy sauce rendah garam, saus tomat tanpa gula tambahan
j. Minuman: teh, air putih, kopi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk sumber hewani yang bisa dikonsumsi sesekali adalah telur, daging ayam, ikan, daging sapi, dan produk olahan susu.
Hindari juga konsumsi daging olahan seperti sosis atau bacon, karbohidrat olahan seperti roti putih dan nasi, makanan manis, dan fast food.
5. Kekurangan diet flexitarian
![]() |
Seperti halnya diet atau pola makan lain, diet flexitarian juga punya kekurangan. Pelakunya berpotensi kekurangan mikronutrisi seperti vitamin B12, zinc, zat besi, kalsium, dan asam lemak omega 3.
Hal ini lantaran minimnya konsumsi sumber hewani, namun efeknya akan berbeda-beda pada tiap orang tergantung pilihan makanan mereka.
Baca Juga: Mengenal Flexitarian, Diet Semi-Vegetarian yang Tetap Bisa Makan Daging
(adr/odi)