4 Diet Terpopuler Tahun 2020, Diet Mediterania Absen!

4 Diet Terpopuler Tahun 2020, Diet Mediterania Absen!

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Sabtu, 19 Des 2020 08:00 WIB
Woman holding a slice of cucumber
Foto: Getty Images/iStockphoto/gpointstudio

3. Diet keto

Diet keto atau ketogenik sangat populer di kalangan pelaku diet. Jenis diet ini mengharuskan seseorang memangkas asupan karbohidrat sehingga tubuh mengalami ketosis, sebuah kondisi metabolik dimana tubuh membakar lemak cadangan sebagai sumber energi.

Diet keto membatasi asupan karbohidrat seseorang tak lebih dari 20 gram per hari. Lalu untuk asupannya, pelaku diet keto bisa mengonsumsi protein, lemak, dan susu dalam jumlah besar.

Meski terdengar menjanjikan, nyatanya diet keto juga mendapat banyak ulasan negatif dari pakar. Diet keto disebut-sebut tidak bagus dijalani dalam jangka panjang karena justru bisa memicu penyakit kronis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca Juga: Diet Keto Diprediksi Jadi Diet Terburuk yang Tetap Ngehits di 2020

4. Diet rendah karbohidrat

ADVERTISEMENT

Dieting or good health concept. Young woman rejecting Junk food or unhealthy food such as donut or dessert and choosing healthy food such as fresh fruit or vegetable.Foto: iStock

Diet terpopuler tahun 2020 juga mencakup diet rendah karbohidrat atau diet karbo. Pelakunya perlu membatasi asupan karbohidrat, terutama dari makanan yang mengandung tepung dan gula.

Diet karbo mengutamakan konsumsi makanan tinggi protein, lemak, dan sayuran sehat. Sementara untuk konsumsi karbohidrat harian disarankan hanya 20-50 gram per hari. Pemangkasan asupan karbohidrat inilah yang disebut bisa menurunkan berat badan dengan cepat.

Meski hasil diet ini terdengar menjanjikan, nyatanya menjalani diet karbo juga bisa membawa risiko kesehatan. Sebab takaran kebutuhan nutrisi harian seseorang, termasuk karbohidrat, berbeda-beda antarorang.

"Diet dengan membatasi asupan karbohidrat yang sangat rendah akan membahayakan bagi kesehatan tubuh. Karena tubuh membutuhkan karbohidrat untuk mendapatkan energi, ketika kekurangan asupan karbohidrat tubuh akan mulai memecah lemak dan melepaskan keton," jelas ahli gizi Irtya Qiyamulail.

Ia menjelaskan bahwa keton tersebut yang nantinya bisa berbahaya untuk tubuh. Karena dapat menyebabkan dehidrasi dan mengubah keseimbangan kimiawi darah sehingga berefek buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Diet Rendah Karbohidrat Akan Menjadi Tren, Ini Kata Ahli Gizi


(adr/odi)

Hide Ads