Sering Konsumsi Makanan Manis Bikin Anak Hiperaktif, Ini Faktanya

Sering Konsumsi Makanan Manis Bikin Anak Hiperaktif, Ini Faktanya

Tim Detikfood - detikFood
Kamis, 10 Des 2020 07:30 WIB
Little boy licking his lips while taking candy from the candy jar.
Foto: iStock
Jakarta -

Karena rasanya manis, makanan bergula disukai anak-anak. Tetapi jika kebanyakan makanan manis disebut bisa memicu hiperaktif. Apa benar?

Banyak orang tua percaya, konsumsi gula berlebih bisa bikin anak hiperaktif. Apa benar? Sejak dulu, konsumsi gula kerap dikaitkan dengan perubahan perilaku pada anak.

Menurut WebMD, gagasan gula memengaruhi perilaku populer tahun 1973. Ahli alergi Benjamin Feingold MD, menerbitkan Feingold diet, yakni diet bebas pewarna makanan dan perasa buatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diet ini bertujuan untuk mengobati hiperaktif. Meski diet ini tidak menyarankan untuk menghilangkan gula dalam makanan, banyak orang tua percaya makanan aditif harus dihindari diberikan pada anak.

Dari beberapa studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association 1995, disebutkan bahwa gula tidak memengaruhi perilaku anak-anak. Namun, para penulis tidak sepenuhnya mengesampingkan efek gula pada sebagian kecil anak.

ADVERTISEMENT

Peneliti lain menyebut bahwa anggapan gula bikin hiperaktif bisa dari faktor psikologis orang tua. Sebuah studi yang diterbitkan tahun 1994 di Journal of Abnormal Child Psychology menunjukkan, orang tua memang percaya perilaku anaknya bisa dipengaruhi asupan gula.

"Mayoritas ibu dalam studi menilai perilaku anak mereka lebih hiperaktif, meski separuh anak-anak tidak diberi gula sama sekali," kata Morin, dikutip dari Very Well Family.

ilustrasi anak makan kueSering Konsumsi Makanan Manis Bikin Anak Hiperaktif, Ini Faktanya. Foto: thinkstock

Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa gula bisa membuat anak hiperaktif. Namun, konsumsi makanan manis berlebih memang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada si kecil.

"Es krim atau sepotong kue kemungkinan tidak akan meningkatkan energi anak. Tetapi, pernyataan orang tua tentang makanan dapat memengaruhi hubungan anak dengan makanan dan tubuh mereka," ujar Morin.

Anak tetap bisa diberikan gula sesuai kebutuhannya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kebutuhan gula pada anak tidak lebih dari 10 persen total kebutuhan energi yang dibutuhkan.

Pada anak usia 1 sampai 3 tahun maksimal 25 gram dalam satu hari atau setara 5 sendok teh. Sementara anak usia 3 sampai 6 tahun tidak lebih dari 38 gram atau 8 sendok teh per hari.

Hiperaktif tidak bisa dihubungkan dengan konsumsi asupan gula pada anak. Lalu apa penyebab anak hiperaktif?

Baca penjelasan selengkapnya DI SINI !




(odi/odi)

Hide Ads