Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?

Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?

Andi Annisa Dwi Rahmawati - detikFood
Kamis, 03 Des 2020 05:00 WIB
Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?
Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths
Jakarta -

Kopi untuk diet dipilih oleh beberapa orang. Mereka mengonsumsi kopi dengan tujuan menurunkan berat badan. Tapi benarkah efektif?

Jadi minuman populer saat sarapan, siapa sangka kopi juga bermanfaat untuk diet. Bahkan ada pola diet yang secara khusus mengutamakan konsumsi kopi dalam keseharian.

Sebutannya 'The Coffee Diet ' atau 'Diet Kopi'. Pelaku diet ini harus mengonsumsi kopi sebanyak minimal 720 ml per hari. Cara ini disebut-sebut bisa menekan nafsu makan sekaligus meningkatkan metabolisme tubuh yang pada akhirnya membantu penurunan berat badan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diet kopi memang terdengar menjanjikan, apalagi untuk para pencinta kopi. Sebab mereka bisa menikmati minuman favoritnya dalam jumlah banyak dan tanpa merasa bersalah. Bonusnya, berat badan akan susut.

Kopi untuk diet pun bisa yang mengandung kafein ataupun decaf alias minim kafein. Hanya saja tidak boleh ditambahkan gula atau pemanis lain yang bisa menambah nilai kalori secangkir kopi hitam.

ADVERTISEMENT

Kemudian ada juga aturan lain terkait pola makan saat kamu menjalani diet kopi. Bukan berarti kamu boleh makan sembarangan, kamu bahkan direkomendasikan untuk mengasup tak lebih dari 1.500 kkal per hari.

Lalu seperti apa cara menjalani diet kopi? Benarkah kopi untuk diet efektif? detikFood merangkum informasinya dari Healthline (2/12) seperti berikut:

1. Pencetus diet kopi

Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan? Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths

Diet kopi populer berkat buku "The Coffee Lover's Diet" yang ditulis Dr. Bob Arnot. Ia mengklaim minum kopi beberapa kali tiap hari bisa meningkatkan metabolisme, membakar lebih banyak lemak, hingga menurunkan nafsu makan.

Dr. Arnot terinspirasi menulis buku diet kopi setelah mempelajari pola hidup beberapa orang di Ikaria, kepulauan Yunani yang terkenal panjang umur. Ia meyakini salah satu penyebabnya karena mereka minum banyak kopi tinggi antioksidan.

2. Aturan diet kopi

Diet kopi menyarankan pelakunya minum 3 cup atau sekitar 720 ml kopi jenis light roast setiap hari. Proses pemanggangan biji kopi yang tidak terlalu lama (light roast) diyakini membuat kopi memiliki antioksidan polifenol yang lebih tinggi.

Dr. Arnot juga menyarankan agar pelaku diet kopi menggiling sendiri kopi light roast di rumah. Kemudian seduh dengan air murni yang sudah disaring (filtered water).

Selama jalani diet ini, seseorang boleh minum kopi sebanyak apapun asal menyentuh angka minimal yaitu 720 ml. Boleh juga pilih jenis kopi decaf dengan kandungan kafein yang tak terlalu banyak. Hanya saja hindari pemakaian gula, krim, atau pemanis lainnya.

Hal penting lain adalah imbangi diet kopi dengan konsumsi makanan sehat. Setidaknya ganti satu menu per hari dengan menu sehat. Dr. Arnot menyarankan makanan tinggi serat dan smoothies berbahan sayuran hijau.

Kalau mau ngemil, pilihlah makanan rendah kalori dan lemak. Beralihlah pada makanan tinggi serat dari bijian utuh, buah, dan sayur.

Terakhir, hindari konsumsi makanan olahan seperti makanan beku atau snack-snack kemasan. Dalam bukunya Dr. Arnot membagikan resep-resep makanan dengan total nilai kalori 1.500 kkal per hari.

Baca Juga: 5 Penelitian Tentang Manfaat Sehat Minum Kopi Untuk Tubuh

3. Manfaat diet kopi

Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan? Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths

Kandungan kafein dan antioksidan polifenol pada kopi memiliki banyak manfaat sehat. Misalnya menurunkan risiko inflamasi dan kerusakan akibat radikal bebas.

Lalu untuk kaitannya menurunkan berat badan, diet kopi bermanfaat dalam hal menurunkan selera makan dan meningkatkan metabolisme.

Dr. Arnot menekankan konsumsi kopi bisa menekan keinginan makan yang pada akhirnya mengurangi total asupan kalori harian seseorang.

Lalu untuk kaitannya dengan peningkatan metabolisme, konsumsi kopi berkafein secara khusus meningkatkan jumlah kalori dan lemak yang dibakar tubuh. Dua hal ini sangat diperlukan dalam proses penurunan berat badan.

Sudah ada beberapa penelitian yang membuktikan dua manfaat di atas, namun perlu penelitian lanjutan untuk benar-benar memahami kaitan antara konsumsi kopi dengan penurunan berat badan.

4. Efek samping diet kopi

Seperti halnya pola diet lain, diet kopi juga memiliki efek samping yang mungkin dirasakan pelakunya.

Pertama, kelebihan kafein bisa menyebabkan masalah kesehatan pada beberapa orang, seperti tekanan darah tinggi. Kafein juga bersifat diuretik sehingga bisa membuat cairan tubuh berkurang lewat buang air kecil yang terlalu sering.

Selain itu, kelebihan asupan kafein berkaitan dengan penyakit serangan jantung, sakit kepala, insomnia, hingga osteoporosis.

Adapun jumlah asupan kafein yang disarankan setiap hari tak lebih dari 400 mg. Biasanya terkandung pada 4 cangkir kopi atau berkisar 960 ml.

5. Apakah diet kopi efektif?

Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan?Kopi untuk Diet, Benarkah Aman dan Efektif Turunkan Berat Badan? Foto: Getty Images/iStockphoto/AlexRaths

Meski terdengar menjanjikan, nyatanya mengandalkan kopi untuk diet disebut kurang ideal untuk menurunkan berat badan. Healthline mengungkap alasannya.

Asupan kafein seseorang yang menjalani diet ini mungkin berlebih sehingga bisa membahayakan kesehatan. Lebih jauh lagi, pembatasan kalori yang terlalu ketat pada diet ini bisa membuat pelakunya naik berat badan dengan cepat.

Untuk diketahui, diet yang ideal adalah yang membatasi kalori dalam jumlah kecil sehingga menghasilkan penurunan berat badan yang lebih lambat, namun lebih efektif dalam jangka panjang.

Baca Juga: Khasiat Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Bisa Turunkan Berat Badan

(adr/odi)

Hide Ads