Bahaya Mie Instan, Makanan Susah Dicerna yang Picu Obesitas dan Hipertensi

4. Picu diabetes, tekanan darah tinggi, hingga gangguan jantung

Dikutip dari Food NDTV (24/6), makanan ultra proses seperti mie instan tergolong tinggi lemak, kalori, dan sodium. Juga ditambah pewarna buatan, pengawet, sampai penguat rasa.

Penelitian di Korea Selatan menemukan makan mie instan dalam frekuensi sering bisa memicu risiko seseorang alami penyakit sindrom metabolik. Ini terkait kandungan sodium, lemak jenuh, dan glikemik pada mie instan, jelas Hyun Shin dari Harvard School of Public Health yang terlibat pada penelitian itu.

"Wanita yang makan mie instan dua kali seminggu atau lebih memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik daripada mereka yang makan lebih sedikit, atau tidak sama sekali. Hal ini terlepas dari apakah pola makan mereka masuk dalam kategori tradisional atau makanan cepat saji," begitu hasil penelitiannya

Jadi makan mie instan berlebihan tidak hanya bisa memicu obesitas, tapu juga penyakit metabolik seperti diabetes, tekanan darah tinggi, hipertensi, dan gangguan kesehatan jantung.

5. Mie instan, makanan yang susah dicerna

Bahaya mie instan Foto: iStock

Bahaya mie instan selanjutnya terkait proses cernanya yang lama. Hal ini dibuktikan Dr Kuo yang memasukkan kamera berukuran kecil ke dalam perut orang yang baru saja makan mie instan. Ia lalu membandingkan dengan orang yang makan mie segar buatan sendiri.

"Hal yang paling mengejutkan tentang percobaan kami ini ketika melihat pada interval waktu. Katakanlah dalam satu atau dua jam, kami melihat mie instan yang diproses di dalam perut tidak terlalu rusak (hancur) dibandingkan mie buatan sendiri," kata Dr. Kuo.

Terlihat dalam rekaman, setelah dua jam mie segar hampir sepenuhnya dicerna. Namun pada mie instan, bentuknya masih utuh. Ia menuturkan, "Apa yang kami lihat di sini adalah organ perut bolak-balik mencoba menggiling mie instan."

Baca Juga: Begini Proses Pencernaan Mie Instan dalam Perut Manusia