Berjemur di bawah sinar matahari pagi sangat baik untuk kesehatan. Sebab sinar matahari pagi menghasilkan sinar ultraviolet (UV) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah tubuh menjadi vitamin D.
Jenis vitamin ini memiliki banyak manfaat sehat, salah satunya untuk imunitas tubuh yang sangat diperlukan di tengah wabah virus corona seperti ini. Alih-alih hanya berjemur, kamu bisa menambah asupan vitamin D dari 5 makanan yang direkomendasikan Healthline (26/3) berikut.
1. Kuning telur
Foto: GettyImages
|
Sumber vitamin D ini mudah didapat dan enak rasanya. Kuning telur direkomendasikan untuk kamu yang mau memenuhi asupan kebutuhan vitamin D harian.
Kalau putih telur mengandung sebagian besar protein, kuning telurnya kaya akan kandungan lemak sehat, beragam vitamin, dan mineral. Satu kuning telur biasa mampu memenuhi 5% kebutuhan vitamin D harian seseorang.
Adapun kandungan vitamin D pada kuning telur bergantung pada paparan matahari dan jumlah vitamin D pada pakan ayam. Semakin banyak paparan matahari untuk ayam dan semakin tinggi jumlah vitamin D pada pakannya, semakin besar pula kandungan vitamin D pada sebutir telur ayam yang dihasilkan. Untuk pilihan terbaik, kamu bisa memilih telur yang memang dipasarkan 'tinggi vitamin D'.
2. Salmon
Foto: iStock
|
Tak hanya mengandung lemak sehat, salmon juga sumber vitamin D yang baik. Menurut United States Department of Agriculture (USDA), 100 gram salmon Atlantic memenuhi 66% kebutuhan vitamin D harian seseorang.
Jumlah ini bisa bervariasi, tergantung pada jenis salmon yang dikonsumsi. Misalnya salmon yang diternakkan atau salmon yang ditangkap di laut lepas. Jumlah kandungan vitamin D tertinggi ditemukan pada salmon liar.
Salmon sendiri mudah diolah menjadi berbagai sajian enak. Sekadar dipanggang dengan taburan sedikit garam, lada, dan perasan lemon, rasanya sudah nikmat.
3. Tuna kalengan
Foto: Istimewa
|
Sumber vitamin D lain yang juga bisa dikonsumsi adalah tuna kalengan. Terlebih di tengah wabah corona, makanan kalengan jadi pilihan terbaik untuk dijadikan stok.
Tuna kalengan rasanya enak, bisa disimpan lama, dan harganya relatif murah. Tiap 100 gram tuna kalengan setidaknya mampu memenuhi 34% kebutuhan vitamin D harian seseorang.
Selain itu, tuna kalengan juga merupakan sumber niasin dan vitamin K yang baik. Untuk mengolahnya, tuna kalengan bisa ditumis, dipadukan bumbu balado, atau dijadikan isian sandwich dan topping pasta.
4. Jamur
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chayut Kataweteebup
|
Sumber vitamin D nabati bisa didapat dari konsumsi jamur. Seperti manusia, jamur bisa mensintesis vitamin D saat terpapar sinar UV dari matahari.
Hanya saja vitamin yang dihasilkan dari jamur adalah D2, sedangkan dari hewan tergolong vitamin D3. Vitamin D2 mampu meningkatkan kadar vitamin D, namun tidak seefektif vitamin D3.
Pilih jamur yang ditanam di perkebunan dengan paparan sinar matahari cukup. Atau yang diberi perlakukan sinar UV saat ditanam. Informasi ini biasa dicantumkan pada kemasan jamur yang dijual di supermarket.
Baca Juga: Jamur yang Dijemur Di Bawah Sinar Matahari Lebih Kaya Vitamin D
5. Makanan fortifikasi vitamin D
Foto: Istimewa
|
Sumber vitamin D terakhir adalah makanan yang memang difortifikasi atau ditambahkan vitamin D dalam pembuatannya. Makanan ini dijual di supermarket dan kerap jadi pilihan vegan.
Salah satunya susu kedelai yang merupakan susu nabati favorit banyak vegan. Ada juga jus jeruk yang kerap ditambahkan vitamin D dan kalsium. Meminumnya sebanyak 237 ml saja bisa memenuhi 12% kebutuhan vitamin D harian.
Ada juga sereal dan oatmeal yang sering dipasarkan dengan embel-embel fortifikasi vitamin D. Mengonsumsi sekitar 78 gram makanan ini bisa memenuhi 17% kebutuhan vitamin D harian.