Jamur yang Dijemur Di Bawah Sinar Matahari Lebih Kaya Vitamin D

Jamur yang Dijemur Di Bawah Sinar Matahari Lebih Kaya Vitamin D

- detikFood
Selasa, 23 Apr 2013 11:22 WIB
Foto: Thinkstock
Jakarta - Vitamin D bisa diperoleh dari suplemen atau dari makanan. Sebuah penelitian menunjukkan kandungan vitamin D alami dalam jamur yang sudah terekspos sinar matahari mempunyai khasiat yang sama hebatnya dengan suplemen.

Peneliti merekomendasikan untuk menjemur jamur selama setengah jam sebelum disantap. Sama seperti kulit manusia, jamur merubah sinar ultra violet dari matahari menjadi vitamin dan hal ini terus dilakukan bahkan setelah dipanen.

Studi ini melibatkan 30 orang dewasa yang diberikan kapsul yang mengandung 2000 vitamin D atau bubuk jamur yang sudah terpapar sinar matahari. Penelitian ini terus mengamati asupan vitamin D partisipan selama 12 minggu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penemuan menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan dalam tingkat vitamin D partisipan. "Hasil ini membuktikan konsumsi jamur yang terekspos sinar ultra violet dan mengandung vitamin D2, bisa meningkatkan kualitas kesehatan sama seperti suplemen yang mengandung vitamin D2 atau D3," tutur kepala peneliti, Dr Michael Holick.

Penemuan ini dipresentasikan di pertemuan American Society for Biochemistry di Boston, Amerika Serikat dan diterbitkan di jurnal Dermato-Endocrinology. Dr Michael menambahkan berbagai varian jamur bisa dipakai dan sebaiknya dijemur antara jam 10 pagi dan 3 sore hingga 1 jam selama akhir musim semi dan musim panas.

Rekomendasi asupan vitamin D untuk orang dewasa adalah 2000 unit setiap harinya. Satu porsi jamur yang sudah terpapar sinar matahari menyediakan sekitar 400 unit vitamin D dan semakin banyak dikonsumsi akan menunjukkan efek yang sama dengan suplemen vitamin D.

Dikatakan pula, proses pemasakan jamur setelah dijemur tidak akan merusak nilai nutrisi di dalamnya. "Banyak ahli yang percaya proses memasak tidak akan menghancurkan tingkat vitamin, kandungan nutrisi ini cukup stabil terhadap panas. Justru proses tersebut membuat tubuh lebih mudah menyerap vitamin D," tambah Dr. Michael.

(flo/odi)

Hide Ads