Minum cukup air putih dianjurkan untuk menjaga kesehatan tubuh. Pasalnya sekitar 60 persen tubuh manusia terdiri dari air. Dengan cukup minum air putih, organ-organ di dalam tubuh bisa berfungsi maksimal.
Salah satu yang utama adalah fungsi otak dimana akan membuat seseorang lebih fokus dan konsentrasi. Manfaat lain air putih ialah membantu tubuh dalam mengeluarkan racun yang masuk. Pengeluarannya melalui keringat atau urin.
Orang-orang Jepang menganggap konsumsi air putih sangat penting. Bahkan mereka mengenal terapi air putih yang menganjurkan konsumsi air putih dalam jumlah tertentu di pagi hari untuk mendapat manfaat sehat. Namanya Japanese Water Therapy. Berikut fakta-faktanya seperti dirangkum dari Healthline (3/2):
1. Apa itu Japanese water therapy?
Foto: iStock
|
Nama Japanese water therapy atau terapi air Jepang berasal dari praktek pengobatan dan kebiasaan jamak orang-orang Jepang dalam mengonsumsi air putih. Kuncinya adalah minum air putih suhu ruangan atau air hangat dalam keadaan perut kosong.
Minum air ini dilakukan di pagi hari dengan tujuan 'membersihkan' sistem pencernaan dan mengatur kesehatan usus. Dua kondisi ini penting untuk menghindarkan tubuh dari berbagai penyakit.
Konsep Japanese water therapy juga menganggap air dingin berbahaya. Sebab air dingin membuat lemak dan minyak dalam makanan mengeras dalam saluran pencernaan. Akibatnya, pencernaan jadi tidak sehat dan picu berbagai penyakit.
Baca Juga: Banyak Minum Air Putih Bisa Bikin Suasana Hati Ceria?
2. Mekanisme Japanese water therapy
Foto: iStock
|
Lantas seperti apa mekanisme Japanese water therapy? Setiap hari seseorang harus minum 4-5 gelas air suhu ruangan ukuran 160 ml. Minum dalam keadaan perut kosong ketika baru bangun tidur dan sebelum menyikat gigi. Tunggu 45 menit sebelum menyantap sarapan.
Pada setiap waktu makan, makan hanya 15 menit saja. Lalu tunggu 2 jam dulu sebelum makan atau minum lagi. Menurut para pakar, Japanese water therapy harus dilakukan dalam rentang waktu tertentu untuk mengobat tiap jenis penyakit.
Misalnya untuk sembelit 10 hari, tekanan darah tinggi 30 hari, diabetes tipe 2 selama 30 hari, dan kanker 180 hari. Meski minum banyak air memang bisa bantu sembelit dan tekanan darah tinggi, belum ada bukti soal Japanese water therapy bisa sembuhkan diabetes tipe 2 atau kanker.
3. Manfaat Japanese water therapy
Foto: iStock
|
Di balik kontra soal manfaat minum air putih untuk atasi penyakit serius, nyatanya minum cukup air putih memang memiliki manfaat sehat. Japanese water therapy paling tidak memungkinkan seseorang tetap terhidrasi karena asupan air putihnya cukup.
Kondisi ini menguntungkan tubuh karena bisa membuat fungsi otak tetap maksimal, pasokan energi stabil, dan membuat tubuh bisa mengatur suhu dan tekanan darah dengan lebih baik. Manfaat lainnya adalah cegah sembelit, sakit kepala, dan batu ginjal.
Bagi yang sedang diet, Japanese water therapy juga menguntungkan karena bisa membantu penurunan berat badan. Pertama, terapi ini tidak menganjurkan asupan minuman manis yang penuh kalori. Kedua, terapi ini juga membatasi waktu makan seseorang yaitu baru boleh makan setelah 2 jam. Terakhir, cukup minum air putih memberi rasa kenyang hingga membuat seseorang tidak makan berlebihan.
4. Efek samping Japanese water therapy
Foto: iStock
|
Perlu diwaspadai, terapi minum air ini juga punya efek samping. Keracunan air atau overhidrasi mungkin terjadi saat seseorang minum terlalu banyak air putih dalam waktu singkat. Pasalnya kandungan garam dalam tubuh akan rendah mengingat air putih mengencerkannya.
Kondisi tersebut dinamai hiponatremia. Bisa memicu masalah kesehatan serius bahkan kematian. Untuk pilihan terbaik, jangan minuman lebih dari 1 liter cairan per jam. Jumlah tersebut adalah jumlah maksimal yang bisa ditangani ginjal orang sehat sekaligus.
Efek samping lain adalah batasan waktu makan 15 menit bisa membuat seseorang makan berlebihan atau makan terlalu cepat. Akibatnya gangguan pencernaan mungkin terjadi dan bahkan bisa picu kenaikan berat badan.
5. Apakah manfaat Japanese water therapy nyata?
Foto: Instagram
|
Japanese water therapy disebut-sebut sebagai obat untuk berbagai penyakit. Mulai dari sembelit hingga kanker. Namun nyatanya tak ada bukti yang mendukung hal ini.
Terapi ini seharusnya membersihkan dan mengatur kesehatan usus, tapi tidak ada penelitian yang mengonfirmasi hal ini. Asupan air memiliki efek yang relatif lebih kecil untuk keseimbangan bakteri usus dibanding faktor-faktor lain seperti pola makan.
Selain itu, menghindari konsumsi air dingin karena alasan lemak dan minyak bisa mengeras di saluran pencernaan adalah hal keliru. Minum air dingin hanya bisa menurunkan suhu pencernaan dan mungkin akan sedikit meningkatkan tekanan darah seseorang.
Penting dicatat bahwa Japanese water therapy tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan medis dari dokter atau tenaga kesehatan berlisensi. Sebelum mencobanya, harus dikonsultasikan dulu dengan para pakar.
Baca Juga: Disarankan Ahli, Ini 5 Waktu Tepat Untuk Minum Air Putih
Halaman 2 dari 6