Para peneliti menemukan fakta bahwa makan sambil berdiri dapat mendorong terjadinya tekanan fisik dan 'mematikan' fungsi pengecap rasa pada lidah. Hal ini terjadi ketika kita berdiri dalam waktu sebentar atau selama makan.
Baca juga: Sering Makan Sambil Berdiri Bisa Bikin Gendut? Ini Kata Ahli Gizi
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peneliti melihat secara spesifik bagaimana sistem vestibular yang bertanggung jawab mengatur keseimbangan, postur dan orientasi jarak, berinteraksi dengan sistem sensorik gustatory yang mempengaruhi selera dan cita rasa.
"Penemuan ini menunjukkan orang tua mungkin bisa membuat makanan sehat terasa lebih enak bagi anak-anak dengan meminta mereka makan dalam keadaan berdiri (versus duduk). Serupa dengan kondisi mempertahankan postur berdiri ketika mengonsumsi obat yang rasanya tidak enak," ujar penulis utama Dipayan Biswan, Professor di University of South Florida di Amerika Serikat seperti dikutip dari Times of India (10/6).
Para peneliti menjelaskan bahwa rasa yang diberikan oleh makanan dapat dimanipulasi dengan menentukan posisi duduk atau berdiri ketika menyantapnya. Jika kita ingin mendapatkan rasa yang kuat dan jelas, maka konsumsilah sambil duduk. Namun jika makanan yang dikonsumsi memiliki rasa yang tidak enak makan kosumsilah sambil berdiri. Namun tentunya posisi duduk saat makan lebih disarankan untuk alasan kesehatan.
![]() |
Baca juga: Resto Steak Jepang Berkonsep Makan Sambil Berdiri Ini Buka di New York
Tim peneliti mengkaji bahwa kekuatan gravitasi menekan darah ke bagian bawah tubuh, menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah kembali ke tubuh bagian atas dan mempercepat laju darah. Aktivitas ini mempercepat sumbu hipotalamus-hipofisis adrenal (HPA) dan meningkatkan konsenterasi hormon stress yaitu kortisol.
Rantai reaksi inilah yang menurunkan sensibilitas dari syaraf sensori, sehingga mempengaruhi evaluasi rasa pada makanan dan minuman, serta persepsi terhadap suhu makanan dan keseluruhan volume makanan yang dikonsumsi. Karenanya, ketika dalam kondisi sakit atau tidak enak badan, makanan yang biasanya terasa enak tidak dapat dirasakan dengan maksimal.
Kesimpulan dibatas diperoleh setelah tim peneliti menguji hipotesisnya dengan meminta 350 partisipan menilai kelezatan sebuah pita chips. Hasilnya, partisipan yang berdiri memberikan penilaian bahwa makanan tersebut kurang kaya rasa sementara partisipan yang duduk di kursi empuk menilai sebaliknya. Mereka juga mengembangkan penelitian dengan meminta partisipan untuk mencoba camilan buah saat mengangkat tas belanjaan. Kedua kubu partisipan yang berdiri dan duduk mengungkapkan bahwa beban tambahan membuat makanan yang dicicipi terasa lebih tidak enak.
Baca juga: 5 Aturan Penting Saat Makan Menurut Budaya China (adr/adr)