Restoran Ikinari Steak yang berkonsep makan sambil berdiri digagas oleh Ikinari. Meskipun daging sapi berkualitas disajikan tetapi pengunjung harus berdiri. Harga lebih ekonomis diklaim jadi kelebihan restoran ini.
![]() |
Mengenai kebiasaan orang makan sambil berdiri, Dr. Prem Chattoo, seorang Gastroenterologist di New York berkomentar: 'Makan sambil berdiri membuat orang terus makan dan minum karena makanan dicerna cepat dan memicu orang makan lebih banyak.'
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dilakukan dalam waktu singkat tidak berefek buruk. 'Jika hanya satu malam tidal apa-apa. Anda tak akan merasa terlalu ken yang setelah makan steak. Tetapi tidal untuk tiap makanan. Jus dan sup baik dikonsumsi sambil berdiri,' saran Chattoo seperti dilaporkan nydailynews (25/2/2017).
Sebenarnya di restoran makan sambil berdiri cocok buat yang terburu-buru. Tetapi mengunyah buru-buru akan membuat perut menngirim sinyal yang salah ke otak.
![]() |
Sebuah studi pada orang dewasa Jepang dipublikasikan tahun 2008, dipublikasikan di British Medical Journal, menemukan bahwa makan cepat-cepat berkaitan dengan risiko kenaikan berate badan. Karena otak tidak memberi peringatan pada perut bahwa sudah kenyang hingga akhirnya kekenyangan.
Sedangkan studi talun 2013 peneliti Kanada melakukan pengamatan pada subjek yang dibagi jadi dua kelompok. Satu kelompok makan di wadah plastik sambil berdiri.
Kelompok yang lain makan di piring sambil duduk. Kemudian mereka diberikan makanan beberapa jam kemudian. Mereka yang makan sambil berdiri konsumsi 30% lebih banyak kalori dibandingkan dengan yang duduk.
'Orang menjadi puas secara psikologis jika makan sambil duduk,' ungkap terapis nutrisi Theresa Kinsella. Menurutnya sebaiknya makan sambil duduk dan perlahan-lahan untuk menikmati makanan di mulut sehingga bisa lebih mengontrol rasa kenyang. (odi/odi)