Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Apa Benar?

Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Apa Benar?

Milla Kurniaputri - detikFood
Jumat, 29 Mar 2019 10:20 WIB
Foto: thinkstock
Jakarta - Makanan yang digoreng sangat jadi favorit. Namun yang dikhawatirkan adalah penggunaan minyak yang berkali-kali. Kabarnya bisa sebabkan kanker payudara, benarkah?

Terlalu sering makan gorengan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Bahkan, minyak yang digunakan berkali-kali atau minyak jelantah disebut dapat memicu kanker.

Seperti yang dilansir dalam Science Daily (21/03/2019) ada studi baru pada tikus yang menunjukkan bahwa mengonsumsi senyawa kimia yang ditemukan dalam minyak goreng berulang kali pakai dapat memicu perubahan genetik yang nantinya dapat berkembang menjadi kanker payudara.

Baca Juga: Inilah Jenis Minyak Goreng yang Menyehatkan Jantung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam penemuan para ilmuwan University of Illinois di jurnal Cancer Prevention Research, minyak goreng yang disalahgunakan secara termal merupakan minyak goreng yang telah berulang kali mengalami proses pemanasan pada suhu tinggi. Hal ini dapat menjadi pemicu toksikologis yang mempromosikan proliferasi sel tumor, metastasis dan perubahan metabolisme lipid.

Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Apa Benar?Foto: iStock

Dalam penelitian tersebut, setelah mengonsumsi makanan rendah lemak selama satu minggu. Satu kelompok tikus diberi makan minyak kedelai yang tidak dipanaskan, sementara kelompok lain mengonsumsi minyak yang disalahgunakan secara termal selama 16 minggu ke depan. Minyak kedelai digunakan dalam penelitian ini karena penggunaannya yang umum oleh industri jasa makanan.

Karena perlu kita ketahui bahwa menggunakan kembali minyak yang sudah dipakai dapat menyebabkan sejumlah masalah. Seperti keasaman tubuh, penyakit jantung, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan iritasi tenggorokan.

Ketika minyak berulang kali digunakan kembali maka trigliserida akan terpecah. Kemudian mengoksidasi asam lemak bebas dan melepaskan acrolein, bahan kimia beracun yang memiliki sifat karsinogenik. Sehingga jika dikonsumsi dalam frekuensi yang sering akan mengakibatkan risiko timbulnya penyakit kanker payudara.

Idealnya minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng tidak boleh dipakai lagi. Tetapi tergantung pada jenis minyak yang digunakan, berapa lama dipanaskan, apakah digunakan untuk menggoreng sebentar, deep frying, dan jenis makanan apa yang dimasak.

Dengan mengingat beberapa hal ini, ibu rumah tangga atau siapapun yang senang memasak dapat mengurangi efek negatif dari penggunaan kembali minyak yang sudah digunakan. Minyak sisa dari memasak harus didinginkan dan dipindahkan ke wadah kedap udara melalui saringan.

Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Apa Benar?Foto: Thinkstock

Setiap kali menggunakan kembali minyak, periksalah warna dan kekentalannya. Jika telah berubaha warna menjadi gelap, lebih berminyak, dan terasa kental dari biasanya, itu tanda minyak sudah saatnya dibuang.

Minyak ini mungkin telah mengakumulasi HNE yang merupakan zat beracun dan dapat menyebabkan banyak penyakit.

Yang perlu diingat adalah semua minyak berbeda. Beberapa dari minyak memiliki titik asap yang tinggi dan itulah minyak yang cocok untuk digunakan menggoreng dengan suhu tinggi atau deep frying.

Minyak yang tidak bahaya pada suhu tinggi adalah minyak tersebut adalah minyak bunga matahari, minyak kedelai, wijen, minyak sayur dan minyak canola.

Baca Juga: Bahaya Bagi Kesehatan, Restoran di India Dilarang Pakai Minyak Goreng Bekas ccc




Tonton juga video Deteksi Dini Kanker Payudara, Ini Cara Mudah Lakukan SADARI:

[Gambas:Video 20detik]


Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Apa Benar?
(lus/lus)

Hide Ads