Minyak goreng mengalami denaturasi setelah digunakan untuk memasak makanan yang terlalu banyak. Ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan bagi konsumen. Akan tetapi kenyataannya praktek menggunakan minyak goreng bekas di restoran dan rumah makan masih sering terjadi.
![]() |
Otoritas Keamanan dan Standar Pangan India (FSSAI) telah mengambil tindakan dalam hal ini. Mereka juga telah meminta restoran dan Operator Bisnis Makanan (FBO) untuk membuang minyak goreng bekas setelah menggunakannya hingga tiga kali untuk memasak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dalam NDTV (14/02) aturan ini akan berlaku untuk restoran yang menggunakan lebih dari 50 liter minyak untuk menggoreng, setiap hari.
Surat edaran FSSAI (Food Safety and Standards Authority of India) mengatakan bahwa restoran-restoran ini akan memelihara catatan minyak yang habis pada tanggal tertentu dan untuk membuang mintak ke badan-badan yang berwenang oleh badan pemerintah.
Aturan-aturan ini akan mulai berlaku sejak 1 Maret 2019 dan FSSAI telah mengarahkan komisioner keamanan pangan dari semua negara bagian India dan Wilayah Teritori untuk memulai penegakan aturan-aturan ini.
Aturan yang berkaitan dengan penggunaan dan penggunaan kembali minyak goreng ini telah diberlakukan, sesuai dengan Bagian 16 (5) dari Undang-Undang Keamanan dan Standar Pangan, 2006. Surat Edaran FSSAI juga memperingatkan terhadap minyak yang terdenaturasi dengan minyak baru.
![]() |
Dalam surat edaran tersebut, badan pemerintah mengatakan,"Menggoreng minyak berulang-ulang menyebabkan perubahan sifat fisiokimia, nutrisi dan sensorik dari minyak nabati. Selama menggoreng total senyawa polar terbentuk dalam minyak yang memiliki efek buruk pada kesehatan."
Disebutkan juga bahwa di luar batas 25 persen Total Polar Compound, minyak nabati menjadi tidak layak untuk digunakan, sesuai dengan peraturan Amandemen Pertama tentang Kemanan Pangan dan Standar, 2017. Sehingga inilah alasan yang tepat untuk kita semua membuang minyak goreng yang sudah digunakan lebih dari dua kali. Hal ini untuk mencegah dampak berbahaya dari minyak terhadap kesehatan kita.
Baca juga: Berapa Kali Minyak Gorengan Bisa Dipakai? Ini Kata Ahli Gizi (lus/odi)