Khawatir Terkena Kasus Minyak Bekas, Hong Kong Lakukan Uji Produk

Khawatir Terkena Kasus Minyak Bekas, Hong Kong Lakukan Uji Produk

- detikFood
Jumat, 12 Sep 2014 11:37 WIB
Foto: Getty Images
Jakarta - Beberapa penjual bakpau dan dumpling di Hong Kong baru-baru ini menarik produknya. Diduga, minyak goreng daur ulang ilegal dari Taiwan diekspor ke kota-kota di Tiongkok selatan.

Namun, menurut pernyataan di website pemerintah Hong Kong (08/09/2014), dari 46 sampel yang diuji, bahan yang tercemar tak terdeteksi.

Pemerintah Taiwan mengatakan bahwa sebuah pabrik di selatan pulau tersebut secara ilegal menggunakan 243 ton produk yang disebut 'gutter oil'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minyak jelantah ini dicampur dengan minyak babi dan dipasok ke sedikitnya 900 restoran dan toko roti di Taiwan. Pemilik pabrik sudah ditahan sejak Minggu (07/09/2014). Pusat Keamanan Pangan Hong Kongpun menguji mooncake dari penjual di seluruh kota.

Jaringan toko roti populer Maxim's Cakes menarik pineapple bun pada akhir lalu. Sebab, mereka menggunakan minyak dari Chang Guann, produsen minyak Taiwan yang terlibat skandal.

Maxim's mengatakan bahwa tak ada bukti bahwa minyak babi yang digunakan untuk membuat bakpau tersebut mengandung minyak limbah. Namun toko roti ini tetap menarik produknya sebagai langkah keamanan pangan. Kini, Maxim's menggunakan minyak dari pemasok asal Belanda.

Jaringan restoran dumpling Bafang Yunji juga menarik dumpling karinya, sementara supermarket Wellcome menyingkirkan dua produknya.

Pusat Keamanan Pangan Macau mengatakan 21 toko roti dan produsen makanan membeli minyak dari Chang Gunn lewat importir lokal. Chang Guann meminta maaf atas kasus ini tapi mengaku tak tahu kalau minyak tersebut didaur ulang.

Ini merupakan kasus keamanan pangan kedua yang melanda Hong Kong di musim panas ini. Juli lalu, McDonald's menangguhkan penjualan nugget ayam dan beberapa produk lain. Langkah ini diambil setelah McDonald's mengaku mengimpor makanan dari perusahaan Amerika Serikat di Tiongkok yang terlibat skandal daging busuk.

Masyarakat Hong Kong mengaku semakin khawatir terhadap keamanan pangan, khususnya produk impor. "Ini bisa jadi masalah karena makanan tersebut tak baik bagi kesehatan," kata Simon Cheung kepada AFP (08/09/2014).

(dni/odi)

Hide Ads