Penambahan es batu jadi hal praktis untuk membuat minuman dingin. Minuman yang dingin kerap dikonsmsi warga Indonesia di siang hari, apalagi saat cuaca sedang terik. Sehingga es batu jadi salah satu bahan yang laris manis dan selalu ada di lemari es. Tapi ilmuwan menuturkan kalau es batu mengandung banyak bakteri.
"Es batu berkaitan erat dengan berbagai penyakit," jelas Benjamin Chapman selaku spesialis asosiasi professor dan keamanan pangan di North Carolina State University, Amerika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tidak ada bakteri atau virus yang kita khawatirkan terkait penyakit yang ditularkan melalui makanan - listeria, E. coli, salmonella, norovirus yang patogen, (semuanya) mati ketika dibekukan," jelas Chapman.
Baca juga: Bukan Cuma Bikin Dingin Minuman, Es Batu Juga Bisa Jadi Karya Seni Keren
![]() |
Sayangnya, menurut pakar nutrisi, Chris Rilley, bakteri seperti listeria masih bisa berkembang di dalam es. Orang dewasa yang mengonsumsi bakteri listeria bisa terjangkit demam, muntah dan diare. Tapi dampaknya berakibat cukup fatal bagi wanita hamil.
Bakteri yang ada umumnya masuk lewat tangan Anda sendiri. Anda pasti terbiasa langsung mengambil wadah es batu dari kulkas tanpa mencuci tangan lebih dulu. Bakteri yang ada di tangan tadi menempel di wadah es batu.
![]() |
Selain itu, pastikan makanan beku yang tersimpan di dalam freezer tersegel dengan baik. Pastikan juga Anda mencairkan dan membersihkan seluruh gumpalan es yang ada di dalam freezer minimal setahun sekali.
![]() |
Para ahli juga menyarankan agar terus mengisi dan membersihkan wadah es. Sebaiknya, isi wadah es dengan air sehari sebelum mengonsumsi es batu.
Baca juga:Makan Es Batu Bisa Jadi Tren Kuliner yang Viral di China? Ini Alasannya (dwa/odi)