Tidak seperti karbohidrat refinasi lainnya yang cepat diserap dalam aliran darah. Karbohidrat pasta memiliki indeks glikemik rendah sehingga tidak menyebabkan naiknya
kadar gula darah.
Dilansir dari Metro (04/04), studi terbaru tentang pasta ini dikeluarkan oleh St Michael's Hospital's Clinical Nutrition and Risk Modification Centre di Toronto, Kanada.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penelitian ini menunjukkan bahwa pasta tidak memiliki kontribusi dalam kenaikan berat badan, atau peningkatan lemak tubuh," ungkap ketua penelitian Dokter John Sievenpiper.
"Setelah melakukan penelitian dengan bukti yang ada, kita dapat mengatakan bahwa pasta tidak memiliki efek buruk pada berat badan selama pasta dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan pola makan diet yang sehat. Bahkan pasta dapat membantu menurunkan ebrat badan, sehingga pasta bisa jadi bagian pola diet sehat," lanjut Dokter John.
![]() |
Kebanyakan orang Italia menikmati pasta mereka dengan saus sayuran sederhana dan topping sayur sehat. Selain itu rendahnya indeks glikemiks dalam pasta membuat kadar insulin tetap terjaga. Hal ini menghindari Anda dari menginginkan makanan manis atau makanan berkalori tinggi.
Baca Juga: Tren Diet Rendah Karbohidrat Makin Marak, Penjualan Pasta di Italia Terus Turun (sob/odi)