Yuk, Mulai Hilangkan 6 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini!

Yuk, Mulai Hilangkan 6 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini!

Nailatul Fadhillah - detikFood
Selasa, 17 Okt 2017 18:33 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Beberapa kebiasaan makan tanpa disadari berdampak buruk bagi tubuh. Mulai dari makan dengan porsi besar hingga mengonsumsi makanan manis.

Hari Pangan Sedunia berlangsung kemarin (16/10). Ini sekaligus memperingati berdirinya Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1945. Sehingga hari tersebut didedikasikan untuk menyebarkan kesadaran tentang ketahanan pangan dan gizi sehat.

Makanan memasok tubuh dengan energi dan memberikan nutrisi seperti protein, lemak esensial, vitamin dan mineral. Supaya tubuh berfungsi dengan baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun banyak orang masih meremehkan kekuatan dari pola makan sehat. Padahal bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca juga: Agar Tubuh Sehat, Hentikan 5 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini

Pola makan yang buruk tanpa disadari bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Berikut enam kebiasaan makan buruk yang perlu ditinggalkan menurut Praktisi Kesehatan dan Ahli Nutrisi Makrobiotik India, Shilpa Arora, seperti dikutip dari SmartCooky (16/10).

1. Terlalu banyak konsumsi kalori cair

Kalori yang dikonsumsi dari jus manis dan minuman kemasan seperti es teh, minuman soda akan hilang dari asupan kalori Anda. Hal ini terjadi akibat kalori yang diperoleh berasal dari cairan, bukan dari makanan padat. Shilpa menyebutnya sebagai kalori kosong. Karena tidak mengandung nilai gizi dan sering disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

Yuk, Mulai Hilangkan 6 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini!Makan dalam jumlah yang berlebihan juga berdampak pada kenaikan berat badan.Foto: iStock

2. Makan dalam porsi besar

Menjaga pola makan yang baik tidaklah cukup. Anda juga perlu memperhatikan porsinya. Gunakanlah piring kecil untuk makanan Anda. Sebab piring berukuran besar dapat memberi ilusi bahwa Anda makan lebih sedikit. Makanan sehat sekalipun jika dikonsumsi berlebihan akan memberikan kalori yang lebih pula.

3. Melewatkan waktu makan

Melewatkan makan dapat menurunkan keseluruhan metabolisme dan memperlambat proses penurunan berat badan. Ini juga memicu Anda mengonsumsi makanan bergula dan sarat lemak, setelah lapar dalam waktu lama.

Yuk, Mulai Hilangkan 6 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini!Terlalu banyak makan burger bisa jadi Anda kelebihan kalori. Foto: iStock

4. Menjalankan diet tidak sehat

Fad diet merupakan diet yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat melalui pola makan tidak sehat dan tak seimbang. Melakukan diet ini memang dapat mengurangi berat badan.

Namun sebagian besar berat yang berkurang adalah air. Sehingga dapat menyebabkan dehidrasi dan masalah kesehatan yang buruk.

Membuang kalori penting untuk menurunkan berat badan akan menimbulkan masalah bagi tubuh. Selain itu, diet juga dapat menyebabkan masalah di perut akibat pencernaan yang terhambat.

Mono diet yang hanya makan satu makanan atau jenis makanan tertentu (biasanya buah atau sayuran) juga tidak baik bagi tubuh. Karena dapat menghilangkan berbagai nutrisi yang sangat dibutuhkan.

Baca juga: Ini 10 Kebiasaan Makan Sehat dari Brasil, China hingga Swedia

5. Banyak makan makanan olahan dan makanan manis

Makanan olahan menjadi salah satu masalah terbesar saat ini. Sebagian besar junk food dibuat dengan minyak terhidrogenasi yang meningkatkan resiko diabetes, hipertensi dan kolesterol tinggi.

Makanan manis seperti cupcakes, muffin dan biskuit juga membahayakan. Sebab tubuh tidak dapat melakukan metabolisme terhadap limpahan gula tidak alami yang dikonsumsi dari makanan kemasan berbeda.

Yuk, Mulai Hilangkan 6 Kebiasaan Makan yang Buruk Ini!Makan sebagai pelampiasan jadi kebiasaan yang buruk dan bisa tingkatkan berat badan. Foto: Istimewa

6. Makan sebagai pelampiasan

Menenangkan pikiran dengan cara makan bukanlah cara yang baik. Hal tersebut merupakan mekanisme penanggulangan yang dilakukan pikiran Anda untuk merasa lebih baik. Padahal kebiasaan ini justru akan memicu pertambahan berat badan. (lus/odi)

Hide Ads