Menu makan sehat mungkin akan terasa membosankan bagi beberapa orang, apalagi jika makanan yang dikonsumsi sama setiap hari sama. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat Anda tidak menyukai menu makanan sehat tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasinya dengan mengadaptasi kebiasaan makan sehat yang ada di dunia. Hal ini dapat membantu membuat makanan sehat Anda terasa lebih menyenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Brasil
![]() |
Brasil baru saja merilis panduan makanan baru, yaitu konsumsi makanan tradisional dan mengurangi makanan olahan. Makanan tradisional Brasil adalah nasi, kacang, jagung, dan sayuran segar.
Pemerintah Brasil juga mendorong penggunaan banyak bumbu dan mengurangi pemakaian minyak dalam makanan. Mereka juga menyarankan konsumsi makanan secara perlahan dan berkelompok. Ini dilakukan agar masyarakat makan lebih sedikit dan lebih sadar. Namun tetap memperoleh kalori, sodium dan gula sesuai anjuran.
2. Prancis
![]() |
Roti, keju, dan anggur merupakan beberapa makanan khas Prancis. Selain itu mereka juga sering makan sup ikan, ayam dan sayur-sayuran. Orang Prancis merasa lebih puas makan sedikit tapi memakai bahan berkualitas tinggi.
3. Afrika Selatan
![]() |
Menu khas Afrika Selatan adalah kue jagung, kroket salmon, irisan mangga, black-eyed pea dan teh hitam. Mereka lebih sedikit makan makanan olahan, daging, dan lemak. Lebih banyak konsumsi serat.
4. China
![]() |
Nasi dan teh hijau merupakan makanan pokok di China. Biasanya dilengkapi dengan ikan, sayuran segar dan kaldu. Di luar makanan, kebiasaan makan dengan sumpit dan memakai piring lebih kecil ikut membantu gaya hidup sehat. Karena bisa memperlambat makan dan mengontrol porsi makanan.
5.Yunani
![]() |
Orang Yunani menjalankan diet nabati yang sehat untuk jantung. Ada gabungan lemak sehat yang ditemukan pada ikan dan minyak zaitun, sayuran, roti gandum atau pasta, serta buah segar.
Baca juga: Dengan Sedikit Trik Ini, Makanan Sehat Rasanya Bisa Jadi Lebih Enak
6. India
![]() |
Masakan India memakai banyak rempah-rempah yang menambah warna dan rasa. Bukan kalori dan lemak. Jinten, jahe, dan kunyit termasuk rempah yang biasa digunakan.Kunyit dan jahe secara khusus dikaitkan dengan penelitian yang mengklaim bahwa rempah-rempah membantu melawan Alzheimer.
Menu India rata-rata terdiri dari pati seperti nasi basmati atau flat bread, daging atau ikan, sayuran dan chutney. Serat tinggi seperti yogurt dan lentil juga umum ditemukan dalam masakan India.
7. Italia
![]() |
Pasta adalah bagian penting dari makanan Italia. Sebagian kecil pasta dipasangkan dengan hidangan lain seperti ikan, daging, atau sayuran. Menggunakan bahan lokal berkualitas tinggi dan makan dengan porsi lebih kecil, membuat orang Italia lebih sehat. Makan bersama keluarga atau teman, seperti yang dilakukan orang Italia, juga mendorong orang makan lebih banyak sayuran dan sedikit makanan yang digoreng.
8. Jepang
![]() |
Konsumsi sebagian kecil ikan, sayuran, buah, tahu dan beras merupakan kunci diet mereka. Sayuran seperti bit, rebung, nori, dan bawang merah merupakan komponen besar dalam makanan orang Jepang. Sup termasuk hidangan sarapan yang umum. Oleh sebab itu Jepang memiliki tingkat obesitas terendah di dunia.
9. Spanyol
![]() |
Makanan populer daerah ini adalah kacang, ikan dan sayuran yang dimasak dengan minyak zaitun. Mengonsumsi kacang secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan mengurangi jumlah lemak jenuh. Olahannya kebanyakan tidak digoreng, melainkan direbus, dipanggang atau ditumis.
10. Swedia
![]() |
Bukan buah dan sayuran, orang Swedia justru lebih memilih makanan kaya serat dan kalsium. Seperti susu, roti tawar, buah berry dan ikan. Hal inilah yang membuat tingkat obesitas di sana hanya 11% dan angka harapan hidupnya tinggi yaitu 81 tahun. (msa/odi)