Jika Anda penggemar daging merah, sebaiknya berpikirlah dua kali untuk mengonsumsi dalam jumlah berlebih. Mulailah batasi asupannya.
Daging merah terkenal sebagai salah satu sumber protein dan energi. Namun, konsumsi daging merah secara terus menerus dalam jumlah banyak dapat menimbulkan berbagai penyakit yang serius pada tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Lalu studi kedua, menemukan hubungan antara tingginya tingkat kematian dini di kalangan penderita kanker payudara yang mengonsumsi daging merah entah dibakar, diasap, atau olahan lainnya.
Juga ada studi yang melaporkan adanya potensi bahaya memasak daging pada suhu tinggi, yang telah terbukti dapat menghasilkan senyawa inflamasi dan karsinogenik. Daging yang dimasak pada suhu tinggi sebelumnya sudah disinyalir memiliki keterkaitan dengan peningkatan risiko kanker dan diabetes.
![]() |
Setelah menyesuaikan dengan faktor lain seperti merokok, olahraga, penggunaan obat, dan asupan serat,peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi daging merah lebih banyak memiliki peningkatan risiko terserang divertikulitis sebesar 58%. Dibandingkan mereka yang mengonsumsi daging merah lebih sedikit.
Salah satu peneliti dalam studi ini Andrew Chan, MD, direktur program The Gastrointestinal Training Program di Massachusetts General Hospital, mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut tentang hal ini diperlukan untuk menentukan dengan tepat bagaimana daging merah memiliki keterkaitan dengan penyakit divertikulitis.
Para peneliti menyarankan untuk menghindari daging produk olahan, yang memiliki banyak pengawet dan umumnya di produksi pada suhu yang lebih tinggi sehingga sangat berbahaya bagi microbiome yaitu bakteri baik dalam usus.
![]() |
"Sangat mudah untuk memberitahu orang-orang untuk membatasi asupan daging merah. Tetapi lebih bagus jika kita turut menyarankan apa yang harus mereka makan untuk menggantikan daging merah," ungkap Dokter Chan.
Dalam temuan ini, para peneliti mengungkapkan bahwa daging unggas atau ikan tidak memiliki kaitannya dengan risiko terkena divertikulitis. Bahkan beberapa peneliti menganggap bahwa daging unggas dan ikan dapat menjadi pelindung.
"Daging merah telah dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, seperti risiko terkena penyakit jantung lebih tinggi dan beberapa jenis kanker," pungkas Dokter Chan. (ani/odi)