Keinginan orang untuk menurunkan berat badan dan hidup sehat membuat mitos mudah dipercaya. Dari makanan tanpa kalori hingga pembakar kalori lebih cepat. Dikutip dari self.com (2/10/16) ahli gizi Abby Langer mengungkapkan 5 mitos soal makanan bergizi ini tak perlu dipercaya lagi.
1. Quinoa adalah biji-bijian tinggi protein
Foto: Getty Images
|
Dua sajian quinoa mengandung 450 kalori, ide menambah asupannya tentu bertentangan dengan program diet. Jadi cukup makan semangkuk dan gabungkan dengan makanan kaya protein lain seperti tempe, daging, ikan, dan telur.
2. Tubuh perlu alkali agar sehat
Foto: iStock
|
Ginjal mengendalikan keasaman darah dan mengontrol sistem keseimbangan asam-basa tubuh. Jadi, tidak ada jaminan makan sayuran hijau mengubah cara kerja ginjal. Makanlah sayuran karena ada banyak nutrisi, bukan karena asam basa nya.
3. Makanan berkalori negatif bakar lebih banyak kalori
Foto: Getty Images
|
Mitos makan makanan berkalori negatif berdasarkan teori kalori akan habis karena energinya dipakai untuk mengunyah dan mencerna makanan tidak sepenuhnya salah. Itu disebut efek termogenik.
Tapi tubuh mahir dalam proses ini, jadi tidak perlu mengeluarkan banyak energi dan makanan tidak memperngaruhi sistem kerjanya. Semua kalori dihitung, tapi beberapa memang lebih sehat dari yang lain.
4. Ada makanan pembakar lemak
Foto: Getty Images
|
Cabe misalnya, sering disebut sebagai makanan pembakar lemak. Capsaicin memang meningkatkan metabolisme, tapi tidak ada laporan penilitian apapun yang menyatakanny bisa membakar kalori atau lemak.
5. Susu almond kaya nutrisi
Foto: Getty Images
|
Proses tersebut membuat serat dan protein almond berkurang. Perkaya protein susu almond dengan mengolah jadi smoothie dengan tambahan protein bubuk atau sereal. Dari segi nutrisi lebih unggul susu sapi yang menyediakan vitamin, mineral, dan protein lengkap.
Halaman 2 dari 6