Pemberian makanan khusus di rumah sakit bertujuan agar kondisi kesehatan pasien segera pulih. Jika dikonsumsi dengan benar, pasien akan cepat sembuh.
Menurut Ahli Gizi, Jansen Ongko, Msc, RD, pasien rumah sakit memiliki kondisi kesehatan berbeda-beda. Pemberian makanan rumah sakit merupakan pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme pasien.
![]() |
Ia memberi contoh sering kali terjadi kondisi kesehatan pasien makin memburuk karena tidak diperhatikan status gizinya. Itu terjadi akibat tidak tercukupinya kebutuhan gizi pasien. Sehingga mempengaruhi organ tubuh yang berhubungan dengan imunitas.
Oleh karena itu, pemberian makanan rumah sakit menjadi salah satu faktor penunjang dalam penyembuhan penyakit pasien.
"Karena dengan pemberian makanan yang tepat, dapat mendukung kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi secara optimal. Pemberian makanan ini harus disesuaikan dengan perubahan fungsi organ selama penyembuhan. Sehingga diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium," jelas Jansen.
Terkait label "tidak enak" yang kerap diberikan pada makanan rumah sakit, Jansen Ongko mengutarakan pendapatnya.
![]() |
Ia juga menyebut kreasi menu yang diolah di kebanyakan rumah sakit masih sangat minim. Ini membuat pasien kurang suka dengan masakannya dan memilih makanan yang dibeli atau dibawa dari luar.
Meski begitu, rumah sakit punya tujuan baik dalam pengolahan makanan secara sehat. Walau kadang makanannya kurang bisa diterima pasien.
"Sebenarnya tujuan rumah sakit sendiri baik, karena bagaimanapun juga mereka yang sebaiknya mengontrol asupan gizi dari pasiennya masing-masing," tutup Jansen. (lus/odi)