Ini Kata Ahli Gizi Tentang Makanan Pasien yang Kurang Enak

Makanan Rumah Sakit

Ini Kata Ahli Gizi Tentang Makanan Pasien yang Kurang Enak

Maya Safira - detikFood
Minggu, 04 Sep 2016 10:10 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Pemberian makanan rumah sakit bisa menunjang kesembuhan pasien. Namun terkadang varian makanan di rumah sakit kurang beragam.

Pemberian makanan khusus di rumah sakit bertujuan agar kondisi kesehatan pasien segera pulih. Jika dikonsumsi dengan benar, pasien akan cepat sembuh.

Menurut Ahli Gizi, Jansen Ongko, Msc, RD, pasien rumah sakit memiliki kondisi kesehatan berbeda-beda. Pemberian makanan rumah sakit merupakan pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme pasien.

"Status gizi dan penyakit saling mempengaruhi, status gizi pasien sangat mempengaruhi proses penyembuhan penyakit. Bukan hanya itu, proses perkembangan penyakit juga mempengaruhi status gizi pasien," ungkapnya kepada Detikfood (01/09).

Ia memberi contoh sering kali terjadi kondisi kesehatan pasien makin memburuk karena tidak diperhatikan status gizinya. Itu terjadi akibat tidak tercukupinya kebutuhan gizi pasien. Sehingga mempengaruhi organ tubuh yang berhubungan dengan imunitas.

Oleh karena itu, pemberian makanan rumah sakit menjadi salah satu faktor penunjang dalam penyembuhan penyakit pasien.

"Karena dengan pemberian makanan yang tepat, dapat mendukung kemampuan organ tubuh untuk melaksanakan fungsi secara optimal. Pemberian makanan ini harus disesuaikan dengan perubahan fungsi organ selama penyembuhan. Sehingga diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium," jelas Jansen.

Terkait label "tidak enak" yang kerap diberikan pada makanan rumah sakit, Jansen Ongko mengutarakan pendapatnya.

"Sebenarnya makanan untuk kesehatan tidak harus selalu tidak enak. Baik itu di rumah sakit sekalipun. Sayangnya seringkali menu di rumah sakit terlalu monoton atau disamaratakan, baik untuk pasien yang berbeda-beda penyakitnya. Alhasil bagi pasien yang tidak perlu memangkas asupan garam, harus mendapat menu yang sama tawarnya dengan pasien yang sedang bermasalah dengan hipertensi," Jansen berpendapat.

Ia juga menyebut kreasi menu yang diolah di kebanyakan rumah sakit masih sangat minim. Ini membuat pasien kurang suka dengan masakannya dan memilih makanan yang dibeli atau dibawa dari luar.
Meski begitu, rumah sakit punya tujuan baik dalam pengolahan makanan secara sehat. Walau kadang makanannya kurang bisa diterima pasien.

"Sebenarnya tujuan rumah sakit sendiri baik, karena bagaimanapun juga mereka yang sebaiknya mengontrol asupan gizi dari pasiennya masing-masing," tutup Jansen. (lus/odi)

Hide Ads