Apa Benar Garam Laut Lebih Bernutrisi dari Garam Meja?

Apa Benar Garam Laut Lebih Bernutrisi dari Garam Meja?

Odilia Winneke Setiawati - detikFood
Minggu, 28 Agu 2016 13:33 WIB
Foto: iStock
Jakarta - Garam laut kini makin beragam. Para chefpun memilih garam ini untuk memperlezat masakan dan karena nutrisinya.

Sea salt atau garam laut kini makin banyak jenisnya. Seperti Hawaiian black lava, Himalayan pink, Bolivian rose, Peruvian pink mountain spring, dan lain-lain. Kemudian dikenal dengan sebutan 'artisanal salt'.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Para chef memakai garam laut karena rasa gurihnya yang lebih kaya. Para konsumen dan ahli gizi juga menyebut garam laut lebih menyehatkan daripada garam meja.

Ini karena garam laut tidak melalui proses pabrik dan lebih alami. Juga diyakini mengandung mineral esensial. Garam ini dipromosikan karena mampu menyeimbangkan pH tubuh, menyehatkan pencernaan dan memberi pasokan antioksidan.

Dikutip dari huffingpost.com (17/11/15) klaim berlebihan tentang garam laut tidak didukung oleh landasan ilmiah.

Dari segi kesehatan, konsumsi garam tetap akan memicu tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya. Garam bukan sumber kalsium, magnesium, dan kalium yang baik. Untuk mencukupi asupan mineral tetap perlu asupan makanan lain.



Apapun yang Anda pilih, garam laut, garam meja atau garam khusus tetap harus digunakan dengan tepat. Sebaiknya bumbui masakan jangan terlalu asin. Tambahkan garam jika diperlukan. Hal ini bisa mengontrol asupan garam.

Perbedaan utama antara garam meja dan garam adalah kadar yodium. Garam meja biasanya diperkaya dengan yodium. Karena yodium merupakan mineral penting untuk cegah gondongan.

Sementara garam laut tidak diperkaya dengan yodium. Karenanya tidak memberi asupan yodium. Demikian juga dengan garam yang dipakai dalam makanan olahan.



Padahal asupan yodium tidak hanya dari garam. Banyak makanan lain seperti ikan, tepung, susu, roti dan bijian juga telur mengandung yodium.

Seperti diketahui 1/4 sdt garam memberi asupan 50% dari 150 microgram yodium harian. Untuk wanita hamil atau menyusui perlu 220-290 microgram per hari.

Sedangkan untuk vegetarian yang murni sering kurang asupan yodium karena sama sekali tak konsumsi produk susu dan daging. Asupan yodium dapat diperoleh dari rumput laut.

Sayangnya belum ada alat ukur untuk mengetahui kadar yodium dalam tubuh. Jika memang perlu asupan yodium bisa memakai garam beryodium. Namun, apapun alasan tidak bisa sembarangan menambahkan garam dalam makanan. (msa/odi)

Hide Ads