Tak perlu melakukan detoks jus, tubuh dapat melakukan detoksifikasi sendiri untuk membuang racun. Daripada bersusah payah menahan lapar, ahli gizi Jansen Ongko, MSc, RD, (04/01) merekomendasikan cara ini agar tubuh dapat dengan baik membuang toksin tubuh.
Jansen tidak menyarankan untuk melakukan detoks jus ataupun buah. Tetapi, ahli gizi yang memiliki situs gaya hidup sehat www.ask-jansen.com ini lebih menyarankan untuk melakukan pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk keluarkan racun tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopi menjadi minuman yang dikonsumsi saat bersantai atau sebelum memulai aktifitas. Baik teh ataupun kopi sebenarnya sama-sama mengandung kafein, hanya saja teh lebih banyak mengandung antioksidan. “Klaim mengatakan minuman tinggi kafein seperti kopi harus dihindari karena kafein diproses di organ hati yang juga memproses zat-zat yang tidak bermanfaat untuk tubuh,” tutur Jansen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kafein selama tidak dikonsumsi berlebihan juga memiliki manfaat untuk kesehatan.
Sedangkan bagi Anda yang aditif dengan kopi, Jansen menyarankan untuk menggantinya dengan teh hijau. Hal ini dikarenakan teh hijau dikenal kaya akan antioksidan dan juga polifenol yang dapat membantu sehatkan kulit, rambut dan juga menghambat pertumbuhan kanker.
2. Kurangi makanan manis
Makanan manis seperti cookies dan cake mengandung gula yang tinggi dan bersifat aditif. “Terlalu sering mengonsumsi gula secara berlebihan dapat sebabkan kadar gula darah meningkat sehingga dapat tingkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes,” tambah Jansen. Dengan membatasi asupan makanan manis atau gula, maka keinginan untuk mengonsumsinya lambat laun akan berkurang.
3. Pilih sumber makanan dengan baik
Saat detoks bukan berarti Anda perlu menghindari makanan dalam porsi besar. Akan tetapi pilihlah makanan yang tidak membebani organ tubuh sampai menyebabkan gangguan. “Untuk itu, pilihlah makanan yang tidak mengandung tinggi lemak jenuh, karbohidrat sederhana, junk food dan batasi asupan garam,” ujar pria berkacamata ini.
4. Tidak harus makan makanan organik
Anda tidak diwajibkan untuk berpaling ke makanan organik. Menurut Jansen, hingga saat ini belum ada standarisasi produk organik di Indonesia. Kandungan gizi, baik organik maupun non-organik tidak memiliki banyak perbedaan. Ini bukan berarti produk organik tidak memiliki manfaat untuk kesehatan, tetapi produk organik bertujuan untuk mencegah termakannya residu kimia pada makanan dalam jumlah besar. Karena saat ini banyak sayuran dan buah-buahan yang ditanam menggunakan pupuk kimia dan insektisida sintetik.
Dalam memilih buah dan sayur, sebaiknya pilih sayuran yang segar. Untuk sayuran, Anda bisa memilih daun atau batangnya yang sudah tergigit ulat di beberapa bagian. Hal ini menunjukkan sayuran yang kita beli tidak banyak mengandung residu.
5. Tingkatkan asupan sayur
Baik untuk tujuan detoks atau tidak, mengonsumsi makanan tinggi serat sangat baik untuk kesehatan tubuh terutama sistem pencernaan. Asupan serat sebaiknya berasal dari buah dan sayuran segar, bukan dari suplemen tertentu.
Akan tetapi detoks dengan hanya mengonsumsi jus dan buah saja sangat tidak dianjurkan. Anda perlu penuhi kebutuhan gizi seimbang setiap harinya agar tubuh tetap sehat optimal.
(lus/odi)