Kekurangan cairan, kelebihan lemak dan gula dapat membuat kulit cepat keriput dan kusam. Beberapa makanan ini sebaiknya Anda hindari agar kulit tetap sehat dan kencang.
6. Tinggi gula dan pemanis buatan
Bukan rahasia lagi, makanan tinggi gula memang penyebab berbagai timbulnya penyakit, baik gula sintetis maupun gula alami yang dikonsumsi secara berlebihan. Meski selalu disebut sebagai pemanis alami dan sumber manis yang lebih baik dibanding gula, ternyata madu juga masuk kedalam daftar makanan pemanis yang harus diwaspadai.
7. Makanan olahan
Makanan olahan atau diproses dan produk-produk makanan kaleng rendah kandungan serat, mengandung bahan pengawet sehingga dapat meningkatkan kadar glikemik. Selain itu makanan olahan sering tinggi kandungan garam. Sebagai, ini juga kehilangan nutrisi dari yang dapat merusak kesehatan kulit.
8. Daging merah
Konsumsi daging merah, terutama bagian lemak dapat menyebabkan reaksi inflamasi. Lemak sebagai sumber utama lemak jenuh dalam daging. Secara berlebihan, radikal bebas yang dihasilkan mengalahkan kapasitas anti-oksidasi dalam tubuh.
Radikal bebas diketahui mengganggu struktur kulit dengan menghancurkan kolagen dan elastin; serat pendukung struktur kulit. Selain itu juga menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dengan mengganggu struktur DNA.
9. Gorengan dan lemak terhidrogenasi
Proses memasak dengan menggunakan suhu panas seperti saat menggoreng makanan dapat memproduksi terjadinya terhidrogenasi lemak. Lemak yang terhidrogenisasi menyebabkan oksidasi asam lemak dan penghancuran nutrisi anti-oksidan seperti vitamin E, lemak omega-3 yang ada dalam minyak atau lemak. Asam lemak jahat dapat memicu produksi radikal bebas akibat proses oksidasi.
10. Pola diet yang salah
Pola diet yang salah dapat mempengaruhi kesehatan kulit, salah satunya terjadi dehidrasi. Studi menunjukkan bahwa mengkonsumsi banyak air sepanjang fase diet hampir tidak membantu mengembalikan keshatan kulit karena tubuh tidak menyimpan air,kekurangan gizi dan kurangnya makanan seimbang.
Kulit membutuhkan nutrisi antioksidan (Vitamin A, C, E, seng, selenium, dll) yang menangkal radikal bebas. Journal of Investigative Dermatology (Februari 2005) menyatakan bahwa asupan vitamin C dan E jangka panjang dapat membantu mengurangi efek dari paparan radiasi UVB. Vitamin antioksidan membantu melindungi terhadap kerusakan DNA dengan melindungi struktur kulit.
(adr/odi)