Kandungan protein susu kedelai dapat menjadi sumber nutrisi bagi orang yang alergi susu sapi atau laktosa intoleran. Susu kedelai juga baik untuk jantung karena menurunkan kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Namun hingga kini konsumsi susu kedelai masih menimbulkan kontroversi. Tingginya kandungan fitoestrogen (isoflavon) yang menyerupai hormon estrogen pada manusia, membuat susu kedelai baik dikonsumsi wanita dengan gejala menopause. Fitoestrogen dapat membantu menyeimbangkan hormon pada wanita menopause.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beragam studi pada efek positif dan negatif dari susu kedelai memberi hasil yang tidak mutlak. Sebab ada masyarakat yang mengonsumsi makanan berbasis kedelai selama bertahun-tahun, tapi tidak mengalami efek samping.
Meski begitu, keamanan konsumsi susu kedelai pada wanita hamil dan pengidap kanker payudara belum dapat dipastikan. Ada studi yang menyebut fitoestrogen dalam kedelai bisa mengganggu kemoterapi dan pengobatan kanker payudara. Karenanya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Jika tubuh sehat dan tidak ada alergi kedelai, sebenarnya tidak masalah konsumsi susu kedelai tiap hari. Untuk membuat susu kedelai tetap sehat dikonsumsi, pilihlah jenis tanpa pemanis (unsweetened). Jenis ini lebih rendah kalori dan bebas gula. Lebih baik lagi bila mengonsumsi susu kedelai organik.
Bila memilih susu kedelai kemasan dengan citarasa seperti vanilla atau cokelat, Anda akan mengonsumsi banyak gula. Segelas susu kedelai rasa cokelat mengandung 4,5 sdt gula, sedangkan rasa vanilla lebih dari 2 sdt gula.
Apabila rasa susu kedelai tanpa gula terlalu hambar, berikan rasa manis alami ke dalamnya. Tambahkan potongan kurma atau madu untuk memberi citarasa manis alami.
(dni/odi)