×
Ad

5 Buah Langka yang Sudah Punah, Nomor 5 Ternyata Asal Indonesia

Sonia Basoni - detikFood
Rabu, 10 Des 2025 12:30 WIB
Foto: Site Culinary/Visual
Jakarta -

Beragam varietas buah pernah menjadi bagian penting dari sejarah dunia, tapi tidak sedikit yang kini lenyap dari habitat aslinya akibat perubahan lingkungan dan minimnya upaya pelestarian.

Beberapa di antaranya bahkan dikenal memiliki cita rasa unik, nilai sejarah tinggi, atau menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat sebelum akhirnya hilang tanpa sempat dibudidayakan secara luas. Dalam banyak kasus, pergeseran metode pertanian menuju varietas yang lebih menguntungkan membuat buah-buah tertentu tersingkir perlahan.

Ada pula yang punah karena habitatnya rusak atau tergerus perubahan iklim, sementara sebagian kecil mungkin masih bertahan dan jumlahnya sangat sedikit.

Dilansir dari A-Z Animals (09/12/2025), berikut lima buah yang statusnya sudah punah di alam bebas:

1. Ansault Pear

Tampilan Buah Langka yang Sudah Punah Foto: Site Culinary/Visual

Ansault pear pernah dikenal sebagai buah pir bercita rasa sangat lembut dengan aroma lembut yang khas. Varietas ini dibudidayakan di Angers, Prancis, sejak 1863 dan dipuji melalui buku The Pears of New York sebagai buah dengan kualitas tertinggi.

Namun pir ini sulit ditanam dalam skala besar karena pohonnya tidak stabil dalam berproduksi. Banyak di antaranya gagal menghasilkan buah layak konsumsi, sehingga tidak menguntungkan bagi petani ketika pertanian komersial mulai beralih pada varietas yang lebih konsisten.

Seiring meningkatnya praktik monokultur dan kebutuhan efisiensi lahan, ansault pear tergeser oleh jenis pir yang lebih mudah ditanam. Meski dianggap punah pada awal abad ke-20, para ahli botani menduga masih ada kemungkinan Ansault Pear tersisa di kebun pribadi yang tidak tercatat.

2. Taliaferro Apple

Tampilan Buah Langka yang Sudah Punah Foto: Site Culinary/Visual

Taliaferro apple merupakan varietas buah apel yang dibudidayakan oleh Thomas Jefferson di lahan Monticello, Virginia, Amerika Serikat. Jefferson mencatat apel ini menghasilkan sari buah yang rasanya legit dan enak. Sayangnya, apel ini tidak pernah dibudidayakan secara komersial dan keberadaannya hanya ada di kebun asli Monticello.

Ketika kebun tersebut berubah fungsi dan tidak lagi menjadi pusat budidaya apel, varietas ini diperkirakan menghilang bersama pohon induknya.

Para ahli menduga jenis ini mungkin masih tersisa dalam jumlah sangat kecil, tetapi peluang untuk kembali muncul dalam konsumsi publik sangat tipis. Seperti banyak buah kuno lainnya, taliaferro apple punah akibat terbatasnya budidaya dan kurangnya regenerasi tanaman.



Simak Video "Tekwan Nyaman Berpadu Es Sinar Garut"


(sob/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork