×
Ad

Ternyata Nonton Mukbang Bisa Obati Rasa Sepi, Ini Kata Pakar

Dita Aliccia Armadani - detikFood
Rabu, 03 Des 2025 06:00 WIB
Foto: instagram
Jakarta -

Mukbang kini tak sekadar tontonan makan dalam porsi besar. Sejumlah pakar menyebut nonton mukbang memiliki manfaat psikologis, terutama terkait rasa kesepian dan kebutuhan manusia untuk merasakan koneksi sosial.

Secara alami, manusia membutuhkan interaksi dan hubungan sosial. Ketika hal itu minim, maka muncul rasa sepi yang bisa memicu kecemasan, depresi, hingga kelelahan. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengurangi kesepian, mulai dari mencari dukungan profesional hingga menekuni hobi. Namun, salah satu cara yang mudah diakses adalah menonton mukbang.

Secara konsep, mukbang berasal dari dua kata Korea, yaitu muk-da (makan) dan bang-song (siaran). Kontennya menampilkan seseorang yang makan dalam jumlah besar sambil berbicara, bercerita, mengulas makanan, atau berinteraksi lewat kolom komentar. Variasinya beragam, mulai dari video penuh obrolan hingga konten yang fokus pada suara kunyahan ala ASMR.

Tak sekadar tontonan, menurut pakar komunikasi mukbang punya maknanya sendiri. Foto: YouTube Tanboy Kun

Dikutip dari Food & Wine (17/11), MinJi Kim, PhD selaku pakar komunikasi dari Flagler College, menjelaskan bahwa mukbang menciptakan rasa koneksi melalui pengalaman makan bersama, meski hanya lewat layar.

"Menonton mukbang bukan hanya tentang melihat seseorang makan, melainkan tentang berbagi pengalaman. Bagi banyak penonton, hal itu memberikan rasa kenyamanan dan kebersamaan," jelasnya.

Data dari American Psychiatric Association tahun 2024 menunjukkan, sekitar sepertiga warga Amerika merasa kesepian setiap minggu. Pada situasi seperti ini, nonton mukbang dinilai dapat menjadi alat bantu yang efektif, meski bukan solusi utama.

Salah satunya menghadirkan koneksi antara konten kreator kepada penontonnya. Foto: Instagram/@wowmukbang

Saat ini mukbang hadir di YouTube, TikTok, hingga Twitch. Menurut Christina Ni, MD, psikiater dari Mindpath Health, penonton tertarik karena faktor kedekatan, sensasi baru, rangsangan sensorik, hingga kesempatan makan bersama secara virtual. Kombinasi sensasi dan ritual sosial inilah yang membuat mukbang terasa seperti pesta makan kecil yang bisa diakses oleh siapa saja dan kapan saja.

Psikoterapis Kristin Anderson, LCSW, menyebut mukbang menarik karena mengubah aktivitas makan yang biasanya dilakukan secara langsung menjadi pengalaman digital. Lebih penting lagi, mukbang membantu membawa suasana makan bersama ke ranah virtual, sehingga bermanfaat bagi orang yang sering makan sendirian.



Simak Video "Mukbang yang Benar Harus Dibarengi Pola Hidup Sehat"

(dfl/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork