Kisah seorang petani disoroti berkat kegigihannya. Ia yang mengandalkan hadiah pernikahan berhasil sukses dan memberikan kehidupan layak untuk keluarganya.
Roda kehidupan yang terus berputar tidak akan membuat seseorang selalu berada di bawah atau hanya akan merasakan kenikmatan. Kegigihan dan kerja keras menjadi penentu seseorang beberapa waktu ke depan.
Seperti kisah seorang pria yang awalnya hidup dengan keterbatasan. Ia bahkan sampai menjual hadiah pernikahan dari orang tuanya demi menghidupi keluarganya dengan layak.
Beruntung, kerja kerasnya berujung keberhasilan. Kisah ini dilansir dari Vietnam Net Global, (18/11), tentang kehidupan petani asal Vinh Long, Vietnam.
Namanya Tran Van Thong, lelaki 67 tahun yang dulu hidup serba kekurangan. Kini ia jutsru dikenal sebagai salah satu petani paling berhasil di daerahnya.
Ketika menikah, Thong menerima hadiah 0,2 tael emas atau setara dengan 10 gram dari orang tuanya. Jumlah itu jauh dari cukup untuk membangun ekonomi rumah tangga.
Namun ia dan sang istri memutuskan menjadikannya sebagai modal pertama membeli sebidang kecil lahan seluas 2.500 meter persegi. Berkat keputusan tersebut, perlahan perekonomian keluarga Thong mulai membaik.
Sekitar tahun 1995, Thong mulai merambah bisnis lain yang berkaitan dengan agrikultur yaitu menjual bahan perlindungan tanaman (pestisida atau pest control). Awalnya ia hanya mendistribusikan stok lebih kepada petani tetangga.
Perlahan bisnis tersebut justru membuat keuntungan meningkat dan membuat usahanya berkembang pesat. Hingga akhirnya pada 2010 ia membuka tokonya sendiri.
"Uang harus digunakan untuk membeli tanah, bukan hanya membangun rumah indah," ujar Thong menjelaskan filosofinya yang tak gentar terus memperluas lahannya.
Sekarang, ia memiliki 15 hektar sawah di berbagai wilayah di desanya dan sekitarnya. Tak hanya itu, Thong juga menanam kelapa pada kebun seluas 1,2 hektar yang menghasilkan panen stabil setiap bulan.
Dalam mengelola lahannya, ia membagi kepercayaannya kepada saudara dan anggota keluarga lain. Setiap lahannya memiliki masa dan hasil panen yang berbeda-beda.
Salah satu yang paling besar tercatat oleh Thong ialah hasil panen kelapa yang setiap bulan menyentuh Rp 10 juta.
Simak Video "SIAL InterFOOD 2025 Menjadi Wadah Inovasi dan Kolaborasi Industri Pangan Asia Tenggara"
(dfl/adr)