.webp)
Kembali berlaga di ranah internasional, barista Indonesia berhasil harumkan negara. Aga Muhammad, sukses sabet juara di World Espresso Championship 2025.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengharumkan Indonesia. Selayaknya seorang atlet yang berkompetisi, kejuaraan dunia untuk para barista juga tak kalah bergengsi.
Adalah Muhammad Aga yang baru saja mengibarkan bendera merah putih di Milan, Italia. Aga, barista asal Indonesia, tahun ini mewakili Indonesia berlaga dalam World Espresso Championship 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kejuaraan tersebut para peserta yang berkompetisi, termasuk Aga, harus melalui beberapa ronde pertandingan. Beberapa poin penting menjadi penilaian dalam kompetisi yang berlangsung di Milan, Italia.
 Muhammad Aga (sebelah kanan) berhasil menyabet juara World Espresso Championship 2025. Foto: Instagram/agamuhammad |
Mulai dari hasil ekstraksi espresso yang dihasilkan, penyajian cappuccino, penampilan latte art, serta berbagai pertimbangan lain. Untuk kompetisi World Espresso Championship 2025 (WEC) pun tidak bisa diikuti sembarang orang.
Peserta yang diprioritaskan dalam ajang tersebut harus memenuhi salah satu persyaratan berupa:
1. Pemegang gelar National Espresso Champions, atau
2. Pemegang National Barista Champions yang berlaga pada World Barista Championship 2025, atau
3. Top 6 National Barista Championship dari 2021 hingga 2025.
Muhammad Aga sendiri awalnya berangkat ke Milan, Italia untuk mengikuti ajang World Barista Championship 2025. Ia yang membawa tema Gotong Royong dalam tiga racikan kopinya, sayangnya, harus puas pada tahap semifinal saja.
 Presentasi espresso Aga, dinilai jadi yang terbaik di antara peserta dari 32 negara yang bisa bergabung. Foto: Instagram/agamuhammad |
Rupanya keberuntungan sudah menunggu Aga pada World Espresso Championship 2025. Berbeda dengan pertandingan World Barista Championship, kompetisi ini mengharuskan para peserta menyajikan biji kopi yang sama.
Tahun ini biji kopi yang digunakan untuk laga tersebut adalah Nestor Lasso Typica Mejorado. Biji kopi tersebut melalui proses pasca panen washed yang berasal dari Colombia.
Sesuai dengan tasting notes-nya, peserta WEC harus dapat menonjolkan sentuhan rasa floral seperti bunga melati, lime, buah markisa, dan apel hijau. Muhammad Aga yang kemudian dianggap mampu menyajikan espresso dengan rasa terbaik dibandingkan para peserta lain oleh juri.
Aga berhasil mengalahkan peserta dari 32 negara lainnya melalui dial in espresso yang disajikan. Bersamaan dengan Aga, barista asal Korea Selatan bernama Jae Kim harus puas duduk pada peringkat dua dan mengakui keunggulan Aga
(dfl/adr)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN