.webp)
Kabar mengejutkan datang dari restoran ramen di Australia yang tutup, padahal punya ramen yang disebut terenak di dunia. Ternyata alasannya karena perselisihan lahan.
Popularitas tidak menjamin sebuah bisnis restoran aman dari berbagai masalah. Restoran yang populer juga bisa jadi memiliki masalah terhadap hal-hal tidak terduga, seperti yang dialami oleh restoran ramen hits ini.
Kikanbo Ramen adalah restoran ramen asal Tokyo yang baru buka 90 hari di Jalan La Trobe, Melbourne, Australia. Sejak dibuka restoran ini langsung viral, menciptakan antrean panjang, lapor news.com.au pada Selasa, (21/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung yang sudah mampir mengaku ramen di sini punya kuah miso pedas yang khas. Sampai-sampai disebut sebagai restoran ramen terenak di dunia.
Sayangnya momentum bahagia tersebut tidak bertahan lama. Pasalnya belum lama ini pemilik restoran Kikanbo Ramen dibombardir dengan email terkait masalah tanah.
Ternyata terjadi perselisihan pahit antara pemilik properti dengan penyewa utama yang menyewakan kembali properti tersebut ke sub tenant, termasuk restoran ramen ini.
"Kami sebagai perwakilan penyewa properti, 260 Latrobe Mercator Pty Ltd. Seperti yang Anda ketahui, Anda menempati tempat tersebut sesuai dengan sub-sewa dengan klien kami (penyewa properti)," bunyi email tersebut.
Masalah semakin pelik karena dalam beberapa jam, kunci restoran telah diganti dan ada staf yang terkunci di dalamnya.
Namun restoran Kikanbo Ramen bukan satu-satunya yang mengalami masalah tersebut. Di sebelahnya ada restoran Thailand R Harn yang mengalami nasib sama. Begitu juga dengan restoran lain di sekitarnya, sepetri Machi Machi hingga Luke's Vietnamese yang baru akan buka.
 Informasi yang dibagikan oleh restoran ramen tersebut terkait masalah lahan yang terjadi. Foto: news.com.au / Kikanbo Ramen |
Akibat dari insiden ini yang menyebabkan restoran tiba-tiba tutup, ratusan kilogram makanan terpaksa terbuang. Puluhan ribu dolar pun hilang dari tangan pemilik bisnis yang terdampak.
Dilaporkan ternyata sejak Februari 2025 ada perubahan terhadap kepala pemilik properti ketika gedung itu dijual. Hal ini mengakibatkan kepala pemilik properti secara sepihak mengakhiri sewa dengan penyewa properti yang mengakibatkan juga kontrak kepada sub-tenant restoran dihentikan.
Restoran ramen tersebut lalu memberi informasi melalui unggahan di media sosial. Mereka mengungkap menutup restoran sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Restoran ramen ini menjelaskan kalau perselisihan tersebut di luar kontrol mereka dan telah berdampak pada seluruh bisnis di sekitar blok tersebut.
Namun mereka tetap menyarankan para pelanggan untuk terus melihat unggahan media sosial mereka untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
 Kikanbo Ramen dikenal punya ramen terbaik di dunia. Foto: news.com.au / Kikanbo Ramen |
Sampai saat ini restoran-restoran di sekitar blok tersebut masih belum dibuka.
Menurut pemilik restoran Thailand R.Harn yang sama-sama terdampak, kepala pemilik properti yang baru mengirim email. Isi emailnya memperbolehkan pemilik restoran tetap berada di daerah tersebut tetapi perlu menyetujui persyaratan baru.
Ketika ditelaah lebih lanjut, persyaratannya tampak tidak adil. Pemilik properti yang baru hanya memberi waktu 14 hari bagi restoran untuk mengikuti persyaratan baru. Pihak pemilik properti juga diketahui bisa mengubah persyaratan kapanpun mereka mau dan bisa menaikkan harga sewa tiga kali lipat jika mau.
"Kami meminta mereka mengubah atau menghapus beberapa kondisi tetapi mereka menolak dan mengatakan 'ambil atau tinggalkan'," ujar pemilik restoran R.Harn.
Di media sosial lain, restoran Kikanbo Ramen mengabarkan kalau mereka telah menghubungi Walikota Melbourne, Lord Nick Reece untuk mendapatkan dukungan tetapi masih belum ada jawaban.
(aqr/adr)
KIRIM RESEP
KIRIM PENGALAMAN