Deretan kisah pilu restoran bangkrut menyita perhatian netizen, mulai dari gerai makanan viral hingga yang legendaris berusia 30 tahun harus berakhir menutup gerai selamanya. Ini penyebabnya.
Mendirikan usaha kuliner mungkin terbilang mudah, tapi tidak dengan mempertahankannya. Banyak pelaku bangkrut hingga memutuskan menutup usaha miliknya secara permanen.
Terbaru, ada gerai gorengan viral yang gulung tikar karena jumlah penjualan menurun. Sebelumnya, ada pemilik 9 gerai restoran mentai yang tak hanya bangkrut tapi juga rugi Rp 7 miliar. Ditambah kisah menyedihkan dari restoran nasi kari legendaris berusia 30 tahun yang tak mampu lagi bertahan di tengah persaingan usaha.
Berikut 3 kisah pilu terbaru mengenai deretan restoran bangkrut:
1. Restoran mentai 9 gerai bangkrut
Punya banyak cabang rupanya tak menjamin usaha kuliner langgeng. Contohnya dialami pemilik Mentai-Ya dengan 9 cabang yang berakhir bangkrut, merugi Rp 7 miliar!
Khoo Keat Hwee, pebisnis 38 tahun asal Singapura, baru-baru ini mengungkap tak ada yang tersisa dari unit usaha kulinernya. Dalam unggahan Instagram story, Keat Hwee menulis, "Kehilangan segalanya itu menyakitkan. Kegagalan ini bagaikan mimpi buruk, sangat menyakitkan."
Sejak Maret, Keat Hwee sudah mengisyaratkan kesulitan yang ia alami. Ia mengeluhkan harga sewa untuk bisnis F&B yang gila-gilaan di Singapura. Ia juga menyesal sudah mendaftarkan pajak barang dan jasa (GST), yang menyebabkan harga jual lebih tinggi.
Keat Hwee mengaku telah berusaha terlalu keras untuk bisnisnya. Ia menyesal karena tidak melepaskan bisnisnya lebih awal, sehingga secara efektif memangkas kerugiannya. Menurutnya total kerugian mencapai sekitar $550.000 atau Rp 7 miliar dalam dua tahun.
2. Restoran kari legendaris 30 tahun tutup permanen
Ternyata puluhan tahun berdiri tak menjamin sebuah usaha kuliner bakal langgeng. Contohnya menimpa restoran nasi kari legendaris di Geylang, Singapura bernama New Scissor-Cut Curry Rice Restaurant. Mengutip Asia One (29/4/2025), pemiliknya mengumumkan restoran bakal tutup permanen pada 12 Mei 2025.
Pemiliknya mengatakan penutupan ini adalah keputusan sulit, tapi harus dilakukan karena beberapa tantangan. Mengenai alasan detailnya, hal ini terungkap dari seorang pelanggan.
"Dia (pemilik restoran) mengatakan pada saya kalau penjualannya menurun 50% sejak 2024, jadi sulit untuk meneruskan operasional restoran," ujar sumber tersebut.
Seorang pegawai restoran juga mengatakan bosnya telah memutuskan menutup toko karena bisnis yang buruk dan harga sewa yang tinggi. Ini belum termasuk alasan-alasan lain yang dirasakan.
3. Gerai gorengan viral gulung tikar
Gerai Sixth Floor Oyster Cake di Northshore Plaza I Punggol, Singapura mengabarkan akan menutup gerainya permanen pada 29 September. Pihak pemilik mengungkap penurunan penjualan menjadi alasan utama gerainya tutup.
Keputusan ini tidak diambil begitu saja. Sebelumnya gerai makanan tersebut sudah berupaya melakukan langkah pemotongan biaya secara perlahan, mulai dari mengurangi jumlah karyawan sampai bernegosiasi dengan pemasok. Sayangnya, mereka tetap tidak bisa mempertahankan bisnis.
Sixth Floor Oyster Cake merupakan bisnis yang dijalankan oleh Khung Wai Yeen. Penjual ini menawarkan oyster cake, semacam bakwan yang berbahan utama tepung beras dan diisi kerang oyster atau tambahan bahan lain.
(adr/adr)