Ragam kreasi mie di China mencerminkan sejarah panjang dan kekayaan kuliner negeri itu. Namun tak semua mie dibuat dengan versi biasa karena ada juga yang racikannya terbilang ekstrem.
Racikan mie di China hadir dalam berbagai variasi, baik dari segi tampilan, resep kuah, hingga cara penyajiannya. Namun, tidak semua mie mendapat pujian. Situs kuliner internasional TasteAtlas (26/09/2025), justru merilis daftar mie paling tidak enak di China, meski setiap hidangan memiliki cerita, tradisi, dan penggemarnya masing-masing.
Beberapa dianggap ekstrem karena bahan bakunya, seperti darah bebek atau kaldu siput yang beraroma tajam. Ada pula yang dinilai kurang menggugah selera karena disajikan dingin atau terasa hambar.
Meski begitu, keberadaan kuliner ini tetap menarik perhatian, baik sebagai bagian dari budaya maupun pengalaman kuliner yang unik.
Berikut 5 racikan mie di China yang dinilai paling tidak enak oleh TasteAtlas:
1. Ya xie fen si tang
Sup darah bebek dengan bihun atau ya xie fen si tang adalah kuliner khas Nanjing yang melegenda. Hidangan ini diracik dari bihun, hati, darah, dan usus bebek, kemudian dipadukan dengan tahu kering, udang kering, jahe, minyak wijen, serta biji jintan.
Kisah populer menyebutkan hidangan ini lahir dari seorang pria miskin yang tak sengaja mencampurkan darah bebek dengan bihun lalu memasaknya.
Rasa gurih dan unik itu membuat seseorang yang kaya di sana tertarik dan mempekerjakannya sebagai koki. Hingga kini, sup ini menjadi ikon Nanjing yang dikenal luas sebagai kota bebek, sehingga tak heran sajian ini selalu diburu wisatawan pencinta kuliner otentik China.
Sayangnya mie ini masuk ke dalam daftar mie paling tidak enak di China versi TasteAtlas karena adanya komposisi darah bebek yang disajikan dengan kuah dan jeroan bebek.
2. Luosifen
Luosifen adalah kuliner khas Liuzhou, Guangxi, yang terkenal dengan kuah berbahan dasar siput. Hidangan ini disajikan bersama bihun beras dan aneka pelengkap seperti rebung asin, kacang tanah, kulit tahu, serta sayuran hijau. Cita rasanya pedas gurih berasal dari racikan rempah yang kompleks serta tambahan minyak cabai pada akhir penyajian.
Awalnya, luosifen lebih sering ditemukan di gerobak kaki lima dengan resep rahasia masing-masing pedagang. Namun, popularitasnya yang semakin mendunia membuat restoran khusus luosifen bermunculan, tidak hanya di berbagai kota di China, tetapi juga di mancanegara. Rasanya yang khas menjadikan hidangan ini ikon kuliner jalanan Guangxi.
Karena menggunakan siput sebagai bahan utamanya, aroma mie ini jadi menyengat dan tidak disukai banyak orang. Bahkan di China sendiri, mie ini masuk ke makanan ekstrem karena aromanya yang tak sedap.
3. Liangfen
Liangfen adalah sajian khas China utara yang juga digemari di Sichuan dan Qinghai. Hidangan ini terbuat dari jeli pati, biasanya berasal dari kacang hijau, meski pati kacang polong, ubi, atau gandum juga kerap digunakan. Potongan jeli kemudian disiram saus gurih pedas berbahan kecap asin, cuka, bawang putih cincang, jahe, pasta wijen, serta minyak cabai.
Topping tambahan seperti kacang tanah, lobak, atau wortel membuat rasanya semakin kaya. Liangfen umumnya disajikan dingin sehingga menjadi hidangan favorit saat musim panas.
Meski begitu, sajian ini juga bisa diolah dengan cara ditumis. Tekstur lembut jeli berpadu bumbu pedas menjadikannya menu sederhana yang menggugah selera. Meski begitu, tak semua orang familiar dengan rasa jeli pati dari kacang-kacangan.
Simak Video "Santai Bareng Keluarga di Rumah Makan dengan Suasana Perkampungan"
(sob/adr)