Domino's Pizza dikabarkan menutup 312 gerainya yang tersebar di seluruh dunia. Mengulik sejarahnya, gerai pizza asal Amerika ini sudah berdiri sejak 1960.
Jaringan restoran pizza ternama, Domino's Pizza dikabarkan mengalami kerugian bersih sebesar US$ 3,7 juta (Rp 60,82 miliar) imbas tutupnya 312 gerai dari seluruh dunia. Paling banyak penutupan terjadi di Jepang, sebanyak 233 gerai, seperti dikutip dari detikFinance (5/9/2025).
Gerai pizza populer ini sekarang masih banyak hadir di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Pizza yang ditawarkan ala Amerika dengan sajian menu andalan pan pizza.
Sejarah Domino's Pizza
Jika mengulik sejarahnya yang dibagikan dalam website dominos.com, gerai ini hadir pertama kali di Michigan, Amerika Serikat pada 1960. Berawal dari tokonya yang kecil di kota Ypsilanti.
Gerai Domino's berkembang tiap tahunnya hingga sukses besar dan membuka cabang franchise pertama pada 1967. Sejak itu Domino's Pizza tubuh pesat dan sudah memiliki 200 gerai di lokasi berbeda.
Pada awal 1980-an, Domino's Pizza juga dikabarkan menjadi gerai dengan rantai pengiriman online terbesar di Amerika Serikat. Namun, perusahaan Domino's Pizza ini akhirnya dijual oleh Tom Monaghan, sang pemilik pada 1998.
Akhirnya pada 2009, Domino's Pizza menjalani upaya re-branding besar. Kesuksesan Domino's Pizza kian signifikan dan diakui hingga saat ini, seperti dikutip dari BDaily (3/3/2023).
Menu Pizza Andalan
Menu pizza yang ditawarkan oleh Domino's di Amerika sangat beragam dan terus mengalami revolusi. Pizza dengan topping daging, seperti Extravaganza yang di dalamnya berisikan daging cincang dan pepperoni menjadi andalan.
Varian American Classic Cheeseburger dan Margherita juga menjadi menu awal yang sampai saat ini disajikan. Namun, seiring waktu kreasinya lebih beragam dengan sajian topping berbeda di setiap negara.
Simak Video "Video: Upaya Kepala BGN Wujudkan Zero Error di Program MBG"
(yms/adr)