Beda Ompreng Stainless Steel MBG Kode 304 dan 201, Mana Lebih Aman?

Beda Ompreng Stainless Steel MBG Kode 304 dan 201, Mana Lebih Aman?

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Rabu, 27 Agu 2025 09:37 WIB
Ilustrasi food tray atau ompreng stainless steel
Foto: Getty Images/Anzz Media
Baca rangkuman dari AI
Coba Sekarang
Jakarta -

Ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beredar kabarnya punya 2 jenis yaitu kode 304 dan 201. Lantas apa bedanya?

Isu ompreng MBG diduga nonhalal mencuat usai temuan Indonesia Business Post. Pihaknya mengungkap menemukan 30-40 pabrik produsen ompreng makanan untuk pasar global di China, salah satunya diduga untuk program MBG di Indonesia.

Laporan itu mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label 'Made in Indonesia' dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China. Kemudian penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seharusnya ompreng stainless steel MBG memakai yang kode 304 karena merupakan jenis baja nirkarat yang aman untuk makanan (food grade) dan memiliki ketahanan terhadap korosi.

Namun penggunaan jenis ompreng yang tidak tepat pernah jadi sorotan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Dikutip dari Instagram @ylki_id (20/8/2025), pihaknya mengungkap laporan Asosiasi Produsen Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) menemukan ompreng impor yang digunakan dalam program MBG ternyata tidak sesuai standar.

ADVERTISEMENT

Ompreng yang diklaim berbahan stainless steel SUS 304 (food grade) ternyata hasil uji hanya menggunakan SUS 201 yang kualitasnya lebih rendah. Kondisi ini sangat berisiko karena dapat menimbulkan keracunan dan efek kesehatan jangka panjang.


Lantas, apa bedanya ompreng stainless steel kode 304 dan 201?

Dikutip dari Instagram @halalcorner dan @aishamaharani (27/8) atas seizin mereka, ompreng ini punya perbedaan dari segi bahan. Ompreng stainless steel 304 menggunakan baja tahan karat jenis austenitik yang paling umum dan banyak digunakan.

Jenis ini terkenal karena ketahanannya terhadap korosi, suhu ekstrem, dan kondisi lingkungan yang keras. Hal ini lantaran komposisi utamanya yaitu besi, kromium (sekitar 18%), dan nikel (sekitar 8%).

Sifat stainless steel 304 serbaguna, food-grade, dan mudah dibersihkan. Jenis logam ini ini menjadi pilihan ideal untuk alat makan, alat dapur, alat industri makanan, dan berbagai aplikasi arsitektur serta konstruksi. Penggunaannya bersifat lebih ideal karena food-grade, aman untuk kesehatan, dan bisa untuk jangka panjang.

Sementara itu, stainless steel dengan kode 201 adalah baja tahan karat jenis austenitik yang dikembangkan sebagai alternatif lebih terjangkau dari 304. Proses produksinya mengurangi kandungan nikel dan menggantinya dengan mangan dan nitrogen untuk menekan biaya produksi.

Baja ini memiliki kekuatan mekanik yang baik dan kemampuan pembentukan yang bagus. Pemakaiannya merupakan pilihan ekonomis untuk aplikasi seperti peralatan rumah tangga, industri otomotif, dan konstruksi.

Namun ketahanan korosinya lebih rendah dibandingkan jenis stainless steel 304 dan dapat menunjukkan perubahan warna atau karat seiring waktu, terutama di lingkungan yang agresif.

Indonesia Business Post (25/8) dalam laporannya juga mencatat ompreng stainless steel kode 201 bahkan dilarang penggunaannya untuk makanan di China. Mereka mengungkap betapa cepatnya jenis ompreng ini berkarat saat terkena cairan asam.

Ompreng stainless steel kode 201 mengandung mangan tinggi (5,5-7,5 persen) dan nitrogen sebagai pengganti nikel, sehingga lebih murah tetapi kurang tahan terhadap lingkungan salinitas tinggi dibandingkan tipe 304 atau 316.

Para ahli dan pakar kesehatan menekankan ompreng stainless steel kode 201 tidak direkomendasikan untuk kontak dengan makanan karena lebih mudah melarutkan logam, terutama dari makanan asam.

Harga ompreng stainless steel 304 lebih mahal

Pada intinya, ompreng stainless steel 304 lebih aman untuk program MBG karena memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Namun harganya bisa 40% lebih mahal daripada ompreng stainless steel 201, lapor Indonesia Business Post.

Seorang anggota APMAKI mengatakan, "Importir lebih menyukai tipe 304, tetapi menginginkan harga tipe 201. Oleh karena itu, produsen China mungkin menyertakan tipe 201 atau campuran tipe 201 dan 304 untuk menekan biaya dan memenangkan pasar. Namun, tipe 201 berisiko, terutama bagi anak sekolah."

(adr/adr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads