Perbincangan terkait ompreng alias food tray untuk wadah saji program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah bergulir. Jenis ompreng yang dipakai pun ikut jadi sorotan. Berikut jenis yang dipakai.
Media sosial tengah dihebohkan dengan isu ompreng MBG mengandung bahan berbahaya dan bahan nonhalal berupa minyak babi. Hal ini bermula dari laporan Indonesia Business Post yang menemukan 30-40 pabrik produsen ompreng makanan untuk pasar global di China, salah satunya diduga untuk program MBG di Indonesia.
Laporan itu mengklaim penemuan dugaan praktik pemalsuan label 'Made in Indonesia' dan logo SNI pada ompreng yang sebenarnya diproduksi di China. Kemudian penggunaan ompreng tipe 201 yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ditemukan indikasi penggunaan minyak babi atau lard dalam ompreng yang diproduksi. Atas hal ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan sedang melakukan pengecekan.
Dikutip dari detikFinance (26/8/2025), isu ompreng MBG nonhalal juga disoroti pihak Istana. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan hal itu perlu diuji, salah satunya dapat dilakukan oleh BPOM.
"Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu, kan nanti bisa diujilah. Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM. Bisa diuji, diuji di laboratorium independen, benar nggak begitu dia?" kata Hasan Nasbi di kantor PCO, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
![]() |
Menyoal jenis ompreng yang dipakai untuk program MBG, pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pernah mengungkap spesifikasinya. Hal ini terlihat dalam unggahan YouTube Kemenperin_RI (22/4/2025).
Ompreng yang dipakai harus berupa wadah dengan penutup. Sumbernya bisa dari produsen lokal dimana kualitas ompreng pasti memenuhi standar 'food grade' untuk wadah makanan dengan menggunakan material stainless steel 304.
Dengan ketebalan yang sesuai, ompreng lokal juga lebih awet untuk penggunaan jangka panjang. Dalam hal ini, Kemenperin berupaya mendukung produktivitas dan kualitas produk ompreng lokal melalui standarisasi.
Lantas apa itu ompreng stainless steel 304 yang dipakai untuk MBG? Mengutip berbagai sumber, kode 304 merujuk pada jenis baja nirkarat yang aman untuk makanan (food grade) dan memiliki ketahanan terhadap korosi.
Kode 304 menunjukkan komposisi materialnya, yaitu mengandung sekitar 18% kromium dan 8% nikel (dikenal sebagai stainless 18/8). Kombinasi bahan ini berfungsi untuk melindungi wadah dari karat dan membuatnya lebih kokoh serta aman saat bersentuhan langsung dengan makanan.
Ompreng 304 banyak digunakan untuk industri kuliner, hotel, rumah sakit, hingga tempat makan khusus bayi. Keunggulannya tak hanya aman untuk makanan dan lebih kokoh, tapi juga kuat tahan lama, mudah dibersihkan, dan bisa dipakai untuk makanan panas maupun dingin.
Melihat e-commerce, ompreng stainless steel untuk MBG salah satunya ditawarkan toko GrabPack. Harganya sekitar Rp 39 ribu hingga Rp 44 ribu per buah, tergantung jumlah pembelian.
![]() |
Ompreng tersebut memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 100%. Tipenya memiliki 5 kompartemen dengan ukuran 28x22x6 cm.
Selain ompreng stainless steel 304, ada juga ompreng standar stainless steel kode 201. Harganya relatif lebih murah dibanding seri lainnya. Namun, kemampuan terhadap korosi terbilang kurang jika dibanding ompreng seri 304.
Dikutip dari Guataka, ompreng stainless steel 201 lebih ekonomis untuk kepentingan baking (memanggang kue). Kualitas bahan stainless steel ini cukup baik, tapi tidak lebih baik dari stainless steel jenis 304SS.
(adr/adr)