Bukan tanpa alasan, musik yang diputar di kafe dan restoran berperan penting dalam meningkatkan pengalaman bersantap. Ini penjelasan profesor psikologi.
Pengalaman bersantap di kafe atau restoran tidak hanya sekadar kualitas rasa menu dan penyajiannya. Suasana yang nyaman turut menjadi faktor pemuas pengalaman bersantap.
Salah satunya dengan pemutaran lagu atau musik. Namun belakangan ini kafe dan restoran di Indonesia tengah dihadapkan dengan royalti dari pemutaran lagu dan musik.
Hal ini menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Karenanya, kini banyak kafe dan restoran yang memilih memutarkan instrumen kicauan burung atau bahkan membiarkan suasana sunyi.
Namun seberapa pentingkah pemutaran musik dan lagu untuk meningkatkan pengalaman bersantap? Dikutip dari Medium.com (19/7/17) berikut faktanya:
1. Musik dapat meningkatkan pengalaman bersantap
Charles Spence, profesor psikologi eksperimental di Universitas Oxford membenarkan pemutaran musik dan lagu dapat meningkatkan pengalaman ketika makan.
Hal tersebut dijelaskan dalam bukunya yang berjudul, 'The Perfect Meal: The Multisensory Science of Food and Dining, dan Gastrophysics: The New Science of Eating'.
Spence menjelaskan berbagai faktor yang memengaruhi pengalaman bersantap, salah satunya adalah musik. Ia membahas aspek-aspek, seperti volume, tempo, genre, dan lainnya.
2. Bagaimana musik berkontribusi pada pengalaman bersantap?
Musik dapat menghadirkan sejarah kuliner ke meja makan. Misalnya ketika masak di dapur, bisa membuat seseorang bersemangat saat memasak dan percaya atau tidak ini dapat berpengaruh ke rasa makanan.
Begitu juga saat menyiapkan makanan. Secara tidak langsung, dentuman musik dan alunan irama dapat membuat seseorang bahagia. Rasa bahagia itu berpengaruh pada makanan yang disajikan.
Alasan kafe dan restoran harus putar musik ada di halaman berikutnya.
Simak Video "4 Hari Penuh Keseruan, 83.500 Orang Kunjungi Come See Mie Fest 2025"
(raf/adr)