Sebuah restoran di Hong Kong menjadi sorotan. Restoran tersebut tutup, padahal baru 2 hari buka. Diduga alasannya karena harga menunya mahal dan biaya sewa sangat tinggi.
Membuka bisnis kuliner bukanlah sebuah hal mudah. Banyak persiapan sekaligus tantangan yang perlu dihadapi oleh pemilik bisnis. Mereka juga harus siap dengan berbagai risiko yang ada.
Tidak peduli apakah restoran tersebut baru atau sudah lama buka, jika memang hasilnya tidak memuaskan, banyak pemilik usaha kuliner langsung memutuskan untuk menutup saja gerai mereka.
Belum lama ini ada kabar mengejutkan dari sebuah restoran di Hong Kong. Restoran Fok Ko Cha Kee di Cheung Sha Wan di Jalan Un Chau memutuskan menutup gerai mereka yang baru resmi dibuka 2 hari.
Setelah diselidiki, rupanya ada pengumuman menempel di pilar restoran jika terjadi renovasi interior. Namun menurut laporan, di dalam restoran tersebut ada seorang perempuan yang sedang mengumpulkan barang-barang, terlihat seperti akan menutup restoran secara permanen. Perempuan tersebut juga enggan memberikan pernyataan apapun, lapor dimsumdaily.hk pada Minggu, (3/8/2025).
Para reporter diketahui mengamati situasi restoran Fok Ko Cha Kee selama kurang lebih satu jam setengah. Mengabadikan momen ketika ada orang yang menutup gerbang atau pintu restoran.
Menurut warga setempat, operasional singkat restoran Fok Ko Cha Kee bisa jadi salah satu faktornya karena biaya sewa mahal.
Sebelumnya restoran tersebut sebenarnya sudah buka dengan nama Guangdong Roasted Delights. Lalu pemilik sebelumnya memutuskan menutup resto karena biaya sewa tinggi dan menyerahkan bisnisnya kepada warga China daratan yang kemudian mengubah namanya menjadi Fok Ko Cha Kee.
Warga sekitar sempat mengenang pengalaman sarapan mereka di restoran tersebut waktu awal buka. Menyebut harga mahal dan rasa yang kurang memuaskan bisa jadi penyebab restoran tutup dengan cepat.
Selain itu, restoran ini juga sempat mendapat ulasan buruk. Pelanggan yang pernah memesan makanan secara online mengeluhkan keterlambatan pelayanan. Satu orang pelanggan juga mengaku harus menunggu lebih dari satu jam sampai pesanan sampai.
Insiden ini memicu diskusi online tentang kualitas makanan dan layanan restoran bergaya Kanton itu.
Meskipun ada yang menganggap pelayanan kurang, beberapa orang justru memuji persiapan makanan di restoran ini. Menganggap keterlambatan penyajian makanan bisa jadi disebabkan karena mereka menggunakan bahan asli berkualitas, bukan bahan siap saji. Sampai saat ini belum ada informasi dengan jelas mengenai penutupan restoran di Hong Kong tersebut.
Simak Video "Sharp Microwave Oven: Serbaguna untuk Segala Masakan"
(aqr/adr)