Kabar duka datang dari sebuah kedai kue legendaris. Pemiliknya yang merupakan generasi kedua tutup usia. Pelanggan setia kedai pun ikut berduka.
Alasan banyak kedai legendaris yang masih bertahan tak hanya sekadar rasa makanan yang enak saja, tapi juga nuansa nostalgia yang ditawarkan. Alhasil banyak pelanggan yang terus kembali datang.
Misalnya mengingatkan masa kecil saat mengunjungi bersama kakek nenek atau kenangan-kenangan lainnya. Karena itu beberapa kedai legendaris seringkali memiliki kedekatan emosional dengan pelanggannya sendiri.
Tidak jarang juga antara pemilik toko dan pelanggan seolah akrab sebab sudah berlangganan sejak lama. Dilansir dari CNA Lifestyle, Selasa (29/7), seperti kisah kedai kue putu yang membagikan duka kepada pelanggan setianya.
Baca juga: Viral! Menu Salad Kodok yang Bikin Netizen Bergidik Ngeri
Tan's Tutu Coconut Cake sudah buka sejak 1932 di Havelock Road, Singapura. Kedai ini terkenal karena kualitas kue putu yang ditawarkan dijaga turun temurun dari generasi ke generasi.
Sejak 20 tahun yang lalu, Tan Bee Hua mengambil alih penjualan kue di kedainya dari mendiang kakaknya yang telah meninggal terlebih dahulu. Tahun ini, kabar duka kembali datang dari toko tersebut atas meninggalnya Tan.
Wanita 63 tahun tersebut terkenal ramah saat melayani pelanggan. Banyak pelanggan setia yang sedikit banyak mengenal sosok Tan sebagai pribadi yang menyenangkan.
"Ia selalu mencintai pekerjaannya dan bangga membuat kue tutu untuk menyempurnakan kontribusinya pada kekayaan kuliner Singapura. Ia akan selalu hidup dalam kenangan kami," tulis pihak perwakilan toko untuk mengenang Tan.
Akibat kabar duka tersebut, kedai Tan's Tutu Coconut Cake tutup sementara. Pihak keluarga mengaku butuh waktu untuk berduka dan sejenak menghentikan operasional kedai.
Tak hanya bagi pelanggan atau keluarga, salah satu pemilik kedai yang berdekatan juga mengaku ikut berduka. Melvin Chew, pemilik Jin Ji Teochew Braised Duck And Kway Chap yang mengenal Tan menyebutnya sebagai seorang legenda.
"Beliau memang sangat bergairah untuk membuat kue tutu (sebutan kue putu di Singapura) dan sebuah kontribusi besar bagi budaya kaki lima kami," kata Chew.
Rupanya Chew mengenal Tan sudah cukup lama, bahkan ketika Tan masih muda dan melanjutkan bisnis keluarganya. Chew, mewakili pemilik kedai makanan lai mengatakan tutup usianya Tan menjadi kabar yang menyedihkan untuk rekan-rekan pedagang makanan di Havelock Food Centre, Singapura.
Simak Video "Mengenal Keluarga Penjual Kue Putu Turun-temurun di Bali"
(dfl/adr)