Tak terhitung berapa banyak jumlah makanan di dunia. Namun, beberapa makanan diketahui menjadi yang paling banyak dikonsumsi. Ini daftarnya!
Makanan bukan sekadar asupan untuk bertahan hidup, tapi juga bentuk kasih sayang, penghargaan, sekaligus simbol perayaan. Baik saat dimasak bersama di rumah atau disantap di restoran mewah, makanan selalu memberi kesan yang mengenyangkan dan menyenangkan secara fisik maupun emosional.
Beberapa jenis makanan bahkan telah melintasi batas geografis dan budaya. Dari beras yang menjadi makanan pokok banyak negara di Asia hingga kentang yang kaya akan karbohidrat, makanan-makanan ini digemari jutaan orang di berbagai belahan dunia. Bahkan ada lima makanan yang disebut paling banyak dikonsumsi di dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir data dari Highstuff (26/06), berikut 5 makanan yang paling banyak dikonsumsi secara global:
1. Tomat
![]() |
Tomat merupakan bahan makanan serbaguna. Tomat bisa diolah menjadi saus pizza, pasta, isian tumisan, sambal, hingga hidangan ikonik seperti shakshuka. Selain memiliki banyak kandungan nutrisi untuk kesehatan, sejak dulu tomat dikenal dapat menambah cita rasa khas pada makanan.
Tomat juga dapat dikonsumsi mentah, dicampurkan ke dalam salad, atau diolah menjadi saus yang menggugah selera. Harganya yang murah dan mudah ditemukan di mana-mana, membuat tomat berada di posisi lima sebagai makanan paling banyak dimakan di dunia.
Dengan total produksi mencapai 177 juta ton metrik per tahun, tomat dinobatkan sebagai sayuran paling populer di dunia pada tahun 2017 silam. Volume produksinya mencapai 182 juta ton. Selain rendah kalori, tomat juga kaya vitamin C, kalium, folat, dan vitamin K. Konsumsi rata-rata per kapita mencapai 21,2 kilogram dengan produsen utama tomat ada di Portugal, China, Amerika Serikat, dan Italia.
2. Kentang
![]() |
Sebagai makanan keempat yang paling banyak dikonsumsi, kentang hadir di meja makan lebih dari satu miliar orang di dunia. Pada 2021, produksi global kentang mencapai 376 juta ton metrik. Kentang tidak hanya kaya karbohidrat, tapi juga mengandung vitamin C, B, dan kalium. Varian seperti ubi jalar bahkan digolongkan sebagai superfood.
Ragam olahannya juga membuat kentang sangat digemari, mulai dari mashed potato hingga French fries. Begitu juga dengan kentang yang kerap dijadikan sumber karbohidrat di negara Barat, layaknya nasi di benua Asia.
Sementara untuk kisaran angka konsumsi kentang per kapita mencapai 32,9 kilogram, dengan negara Ukraina, Denmark, Kazakhstan, dan Belgia sebagai produsen utama dari kentang.
3. Gandum
![]() |
Menempati posisi ketiga, gandum menjadi makanan pokok bagi lebih dari 2,5 miliar orang di 89 negara. Sekitar satu miliar orang dunia di antaranya hidup dengan pendapatan di bawah USD 1,90 (Rp 31.000) per hari, menjadikan gandum sebagai komoditas penting untuk ketahanan pangan.
Gandum juga menjadi bahan utama berbagai makanan seperti roti, pasta, dan mie. Kandungan karbohidrat dan proteinnya membuat gandum berperan besar dalam pola makan global.
Rata-rata konsumsi gandum per kapita mencapai 67 kilogram. Negara-negara penghasil utama gandum antara lain China, Australia, Bulgaria, dan Denmark.
Cek Makanan Lainnya di Halaman Selanjutnya!
4. Nasi
![]() |
Sebagai makanan pokok yang ditanam di lebih dari 100 negara, dengan 90% produksi berasal dari benua Asia, beras atau nasi menempati posisi kedua sebagai makanan paling banyak dikonsumsi di dunia. Permintaan yang tinggi diperkirakan akan mendorong peningkatan produksi beras hingga 11,12% di dunia pada tahun 2030 mendatang.
Bukan tanpa alasan mengapa nasi menjadi makanan pokok di berbagai negara. Selain rasanya enak, nasi memberikan efek kenyang dan sudah dikonsumsi sejak berabad-abad silam sehingga nasi sudah menjadi budaya kuliner yang melekat di Asia.
Selain itu nasi mengandung karbohidrat, magnesium, fosfor, dan zat besi yang penting bagi tubuh. Negara penghasil beras yang paling utama ada Guyana, Kamboja, China, dan Thailand. Nasi tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga mencerminkan budaya di banyak negara Asia dan Afrika.
5. Pizza
![]() |
Siapa yang menyangka, bahwa pizza menjadi juara pertama makanan yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Makanan khas Italia ini telah menjelajah hampir ke seluruh penjuru dunia dan diadaptasi dalam berbagai bentuk oleh beragam budaya di setiap negara.
Dari resep tradisional pizza yang masih menggunakan oven batu hingga versi pizza cepat saji yang dihangatkan di microwave, pizza memang memiliki daya tarik universal. Di Indonesia, contohnya, pizza tak hanya bisa ditemukan di restoran saja, tapi juga di penjual kaki lima yang menggabungkan pizza dengan kuliner lokal.
Sementara itu, Norwegia tercatat sebagai negara dengan konsumsi pizza tertinggi di dunia, yakni 11,4 kilogram per kapita per tahun. Diikuti oleh Kanada sebesar 8,9 kilogram. Sementara India menjadi negara dengan konsumsi pizza terendah di dunia, sekitar 1,3 kilogram per kapita. Italia tetap menjadi negara produsen utama hidangan ini.
(sob/adr)